Foto: Direktur RSUD Asy Syifa, dr. Carlof.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Kasus anak anak terkonfirmasi gagal ginjal akut akibat mengonsumsi jenis obat sirup, belum ditemukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.
“Meski tren secara nasional naik, tapi sejauh ini belum ada kasus tersebut (gagal ginjal akut) yang dirawat di Ruangan Hemodialisa (cuci darah) RSUD Asy-Syifa,” kata Direktur RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat, dr. Carlof, Selasa (25/10).
Saat ini, kata dia, yang dirawat intens di ruangan hemodialisa secara terjadwal masih didominasi pasien oeang tua. Sebagian diantaranya, juga ada yabg masih usia muda.
“Sementara untuk usia anak anak, belum pernah ada kasus pasien anak anak cuci darah, bahkan sejak awal ada pelayanan cuci darah di Rumah Sakit ini,” ujarnya.
Kendati masih nol kasus, pihak Rumah Sakit, kata dia tetap patuh atas intruksi dari Kementerian Kesehatan, atas larangan meresepkan obat sirup untuk anak anak yang penyakitnya masih bisa ditangani dengan obat lain.
“Tetapi jika dalam keadaan darurat yang mengharuskan menggunakan obat sirup, maka saya akan meminta persetujuan dokter untuk penggunaan obat sirup tersebut. Sebagai penanggung jawab Rumah Sakit, saya siap bertanggung jawab jika dalam situasi yang darurat,” urainya.
Sebagai pengganti obat sirup, dr. Carlof mengatakan pihaknya akan meresepkan obat tablet yang apabila susah ditelah bisa dihancurkan dan dimasukkan menggunakan air putih. Ada juga obat lain yang bisa dimasukkan lewat bawah (dubur).
“Obat tablet sebenarnya bagus, namun kebanyakan anak anak sulit nelannya, sehingga dengan adanya sirup lebih mudah buat anak anak untuk diminum,” terangnya.
Sementara untuk stok obat sirup yang sudah dibeli, untuk sementara disimpan sembari menunggu perkembangannya lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan RI. (Enk. Radio Arki)