ARKIFM

Faskes dan Tenaga Kesehatan Diimbau Tidak Meresepkan Sirup Anak

Foto: Kabid P2P Dikes KSB, Indra Alamsyah

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mendapatkan surat resmi dari Kementerian Kesehatan RI terkait dengan pemantauan obat sirup yang beredar di apotek dan fasilitas kesehatan agar diberhentikan sementara.

Hal tersebut dilakukan akibat imbas dari 206 anak Indonesia, yang mengalami gangguan ginjal akut misterius yang 99 di antaranya meninggal dunia.

“Kementrian Kesehatan memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi penyakit gagal ginjal akut yang terjadi pada anak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dikes KSB Indra Alamsyah, Kamis, (20/10).

Kendati di KSB belum ada kasus tersebut, dia tetap menghimbau Puskesmas, Rumah Sakit Umum (RSUD) dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) swasta, agar sementara waktu tidak meresepkan atau memberikan sediaan sirup kepada anak-anak, sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah.

“Beberapa bahan baku obat yang diduga sebagai faktor penyebab gagal ginjal pada anak. Ada 4 produk yang diduga sebagai faktor penyebab gagal ginjal pada anak yaitu Promethazine Oral Solution, Kofrexmalin Baby Coungh Syrup, Makoff Baby Coungh Syirup dan MagripN Cold Syirup,” jelas Indra.

Ia berharap kepada masyarakat untuk mengantisipasi kejadian ini terjadi di KSB. Hati-hati mengkonsumsi obat, usahakan harus bersama tim medis atau apoteker.

“Apabila ada gejala, harap dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Direktur RSUD Asy Syifa: Belum Ada Pasien Anak Gagal Ginjal Akut

ArkiFM Friendly Radio

Program Mawar Emas Siap Diluncurkan 12 Agustus

ArkiFM Friendly Radio

Sampan Terbalik di Sungai Banjar, Satu Bayi Hilang

ArkiFM Friendly Radio