Foto: Bupati saat memimpin kegiatan Yasinan.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk dapat melihat secara langsung Program Pelayanan Setara Inklusif Andalan atau disingkat dengan Yasinan, Kamis malam (15/12). Seperti diketahui, program Yasinan telah mendapat penghargaan Open Goverment Patnership (OGP) Spotlight Award untuk kawasan Asia Pasifik.
Kegiatan Yasinan dihadiri oleh Bupati Sumbawa Barat beserta jajaran Forkopimda dan dipandu langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Amar Nurmansyah, ST.,M.Si. Selain itu juga dihadiri oleh masyarakat yang teridri dari Agen Gotong Royong, tokoh agama, tokoh masyarakat.
Dalam penjelasannya, Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W.Musyafirin.,MM menerangkan bahwa kegiatan Yasinan yang merupakan program rutin Daerah yang dibagi menjadi empat kali dalam setiap bulan, dimana diberikan giliran kepada 64 Desa/Kelurahan. Setiap minggunya ada 18 desa dari 228 peliuk. Bupati dalam kesempatan tersebut menekankan, bahwa yang utama dari pelaksanaan yasinan tersebut agar bagimana program Perlindungan sosial masyarakat harus kita utamakan dan dijalanakan ditengah masyarakat.
Program Yasinan juga, sambung Bupati, tidak berdiri sendiri, tetapi ada Peraturan Daerah Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang menjadi payung hukumnya. Salah satu instrumen pengawasan PDPGR yaitu Forum Yasinan. Penyelenggaraan program Yasinan, disamping meningkatkan keimanan dan ketakwaan, masyarakat juga bisa mengadukan persoalannya langsung kepada Bupati bersama perangkat Daerah dan langsung menemukan solusinya malam itu juga.
“Pemenuhan kebutuhan hak dasar masyarakat itu yang sangat penting, harus di folow up segera. Perlindungan sosial masyarakat ini yang kita dahulukan. Dahulunya dalam program yasinan ini justru banyak yang mencaci maki para Kepala Dinas, dan bahkan meminta Kepala Dinas untuk mundur. Tetapi alhamdulillah sekarang sudah agak tenang cara penyampaiannya. Alhamdulillah kerja kolaboratif, dan partisipatif selama 7 tahun ini telah berjalan dengam baik,” kata Bupati.
Sementara itu, Asisten Deputi Pelayanan Publik KemenPAN-RB Insan Fahmi mengatakan bahwa, tidak salah kalau OGP memberikan penghargaan sebagai Nomor 1 Open Goverment Patnership (OGP) Spotlight Award untuk kawasan Asia Pasifik.
“Pengalaman ditempat lain, penerima layanan tidak mau menyampaikan keluhannya karena takut tidak dilayani. Tapi disini beda. Tidak ada artinya pelayanan publik kalau tidak ada publik yang dilayani,” terang Fahmi.
Fahmi menegaskan, bahwa Reformasi birokrasi tidak hanya tumpukan kertas, namun harus mendengar dan melayani publik.
“Itulah sebabnya saya hadir disini ingin melihat konsepnya. Ternyata memang luar biasa. Dan mohon Izin pak Bupati agar kami di KemenPAN-RB menyiarkan Forum Yasinan untuk dicontoh dan direflikasi di daerah lain. Karena ini ketemu suplay dan demand, solusi yang diinginkan oleh publik itu terpenuhi. InsyaAllah kami akan kembali lagi, menyusun buku tentang praktek baik yang dilakukan, dari Sumbawa Barat untuk Indonesia,” tandas Fahmi. (Enk. Radio Arki)