Foto: Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Beringin Sila
Sumbawa. Radio Arki – Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo, meresmikan bendungan Beringin Sila, di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Kamis (29/12).
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana, tiba di Bendungan Beringin Sila di Kecamatan menggunakan helikopter TNI usai kunjungan kerja ke Kabupaten Bima.
Tiba di lokasi, Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Menteri PUPR langsung meninjau bendungan dan meresmikan secara resmi Bendungan Beringin Sila.
Presiden dan rombongan bertemu para petani, kemudian melepas ribuan ekor bibit ikan gabus, patin dan gurami.
Presiden Jokowi mengatakan, ada sebanyak 35 bendungan yang dibangun di Indonesia dan telah selesai dalam 8 tahun ini.
“Ada 6 bendungan yang dibangun di NTB sudah selesai 4 bendungan dan sisa dua bendungan ditargetkan rampung tahun depan,” kata presiden.
Bendungan ini, kata presiden, merupakan salah satu bendungan yang dibangun di seluruh indonesia dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional.
“Dengan adanya suplai air yang kontinue dari bendungan, maka petani di Sumbawa yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun dapat menanam dua hingga tiga kali tanam setahun,” terangnya.
Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari enam bendungan yang menjadi proyek strategis nasional yang dibangun di Nusa Tenggara Barat.
“Di NTB ada 6 bendungan yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, Bendungan Tiu Suntuk dan Beringin Sila,” jelasnya.
Pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan sejak januari 2019 dengan biaya sebesar 1,7 triliun rupiah dengan konstruksi bendungan setinggi 70,5 meter, panjang 787,58 meter dan lebar puncak 12 meter.
“Total kapasitas tampungan bendungan sebanyak 27,46 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 126 hektare dan akan mengairi lahan seluas 3.500 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 76 liter per detik,” beber presiden.
Kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 mega wat, reduksi banjir sebesar 90,37 meter kubik per detik, serta berpotensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap dan tempat konservasi. (*)