Sumbawa Barat. Radio Arki – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IV, H. Muhammad Syafruddin, ST.,MM bertemu langsung dengan puluhan petani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Kedatangan anggota DPR RI yang akrab disapa HMS itu, guna memberikan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas petani holtikultura, bersama Dirjen Holtikultura, Kementerian Pertanian RI, di Aula Grand Royal Hotel, Senin (3/4).
Selain memberikan Bimtek, anggota DPR RI satu ini juga memanfaatkan momen bertemu petani dengan mendengarkan langsung persoalan pertanian, yang menghambat produktifitas pertanian.
“Silahkan teman teman petani millenial menyampaikan ke saya apa saja kendalanya. Jika enggan menyampaikan secara langsung, bisa juga melalui pesan whatsapps secara pribadi ke saya,” kata HMS.
Sebagai anggota DPR RI Komisi IV yang salah satu tupoksinya membidangi persoalan pertanian, ia menegaskan komitmennya untuk mendorong petani di Pulau Sumbawa agar semakin lebih baik dari hari ke hari.
“Saya meminta kepada Pemerintah Taiwan agar petani holti kita bisa belajar disana. Dan alhamdulillah Indonesia mendapat jatah 50 petani millenial, 3 diantaraya dari Pulau Sumbawa. Mereka akan diajarkan cara bertani selama 1 tahun di Taiwan, sekaligus juga mendapatkan gaji selama belajar,” ungkapnya.
Menyinggung terkait pelaksanaan kegiatan Bimtek, HMS berharap para petani millenial bisa menyerap informasi dan mengambil manfaat sebanyak banyaknya dari narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut.
“Harapan saya kegiatan Bimtek ini ada manfaatnya, bukan sekedar seremonial. Misalnya petani bawang merah sebelumnya hanya bisa mendapatkan 10 karung ketika panen, maka melalui bimtek ini ada peningkatan produktifitas,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian KSB, Ir. Muhammad Saleh, M.Si menyampaikan bahwa KSB merupakan salah satu daerah yang mengkonsumsi sayur. Kegemaran masyarakat KSB mengkonsumsi pertanian ternyata tidak diimbangi dengan produksi pertanian holti itu sendiri.
“Untuk memenuhi kebutuhan sayur saja, kita mendatangkan dari luar. Padahal KSB ini merupakan daerah pertanian sekaligus daerah peternakan yang cukup produktif,” beber mantan Kadis Ketahanan Pangan itu.
Untuk itu, ia mendorong agar petani bisa menanam sendiri kebutuhan rumah tangganya dengan memanfaatkan lahan persawahan, perkebunan, atau yang lebih sederhana lagi yakni memanfaatkan lahan pekarangan tempat tinggal.
“Saya sudah memulai itu dan itu bukan saja memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri, namun juga menguntungkan secata financial karena bisa dijual ke pasar. Ayo kita menanam, mulai dari sekarang,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)