Sumbawa Barat. Arkifm.com – Penurunan angka stunting di Kabuapten Sumbawa Barat (KSB) sangat signifikan. Berdasarkan data yang dilaporkan melalui aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting di KSB menurun dari 18,70 Turun hingga angka 7,83 tahun 2023.
Kendati mengalami penurunan secara signifikan, Wabup Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST memberikan catatan khusus kepada jajaran Pemerintah Daerah KSB.
Pasalnya, tahun 2022 Bulan Februari KSB berada di angka 9 persen. Bulan agustus turun sebesar 0,8 persen. Dari Agustus 2022 sampai 2023 turun sebesar 0,9 persen. Berarti dalam satu tahun angka stunting hanya turun 1 persen
“Ini yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Apakah ini sudah pada titik keraknya stunting atau memang kita yang salah cara menanganinya. Untuk itu, semua komponen harus memiliki komitmen yang sama, dalam memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya, Kamis (11/5).
Meski begitu, ia mengatakan bahwa, supporting APBD terhadap upaya penurunan stunting sudah sangat maksimal. Hal itu juga terlihat dengan progress kegiatan yang terlihat di lapangan.
“Meskipun hari ini kita di KSB statusnya terendah, mengalahkan kabupaten lain khususnya di NTB. Tapi kita tidak boleh berbangga. Jika hari ini kita lihat penanganan angka rawan stunting saja, tetapi angka menuju stunting tidak kita perhatikan,” katanya.
Untuk mendukung upaya penanganan stunting di lapangan, ia menekankan agar ketahanan pangan harus mapan. “Ketahanan pangan harus kita kolaborasikan, membuat produk makanan, program gemar makan ikan agar bagaimana orang tidak mampu bisa makan enak,” tambahnya.
Selain itu, ia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar memproggamkan kegiatan ‘Siswa peduli anak stunting’. “Kegiatannya sederhana saja, bisa berbagi telor matang misalnya ke anak anak stunting. Selain membangun kepedulian, mereka juga bisa berintrospeksi diri bahwa gizi sangat bermanfaat bagi perkembangkan otak mereka,” imbuhnya.
Ia juga mendorong para Camat untuk dapat berkoordinasi dengan puskesmas, serta duduk bareng dengan 228 posyandu. “Insyallah tahun ini kita akan adakan lomba desa kelurahan peduli stunting. Kita imgin lihat, mana Desa/Kelurahan yang memiliki inovasi dalam menurunkan angka stunting di Desa dan Kelurahannya masing-masing,” tandasnya. (Unang Silatang/ Arkifm.com)