Sumbawa Barat. Radio Arki – Dandim 1628 Sumbawa Barat Letkol Infantri Oktavian Englana dan Kapolres Sumbawa Barat Yasmara Harahap, turut merasakan sensasi menjadi joki pada kegiatan karapan kerbau atau ‘barapan kebo’, di Desa Lalar Liang, Ahad (2/7).
‘Barapan kebo’ ini merupakan suatu tradisi masyarakat agraris Sumbawa, termasuk Sumbawa Barat yang hingga kini masih hidup di “Tanah Samawa”.
Menjadi joki pada laga eksebisi menjadi daya tarik tersendiri bagi pejabat yang bertugas di Sumbawa Barat. Pejabat sebelumnya juga pernah menjajaki sensasi itu. Momen itu sekaligus sebagai perkenalan akan kekayaan budaya Suku Sumbawa.
Kegiatan ‘Barapan Kebo’ bertajuk ‘Dandim Cup’ digelar, sebagai motivasi dalam memperkuat budaya lokal Sumbawa. Oleh karenanya, Kodim mengangkat tagline, bersama rakyat TNI kuat, bersama TNI lestarikan budaya ‘Barapan Kebo’.
“Alhamdulillah kita bisa melaksanakan kegiatan ini dengan catatan Dandim harus turun arena menjadi joki,” kata Dandim, disambut tepuk tangan tamu undangan.
Senada dengan Dandim, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan budaya ‘Barapan Kebo’.
Sebagai ketua Gabungan Pecinta Pelestari Budaya Barapan Kerbau (GP2B2K), ia menyampaikan bahwa tradisi dan budaya Barapan kerbau harus terus dilaksanakan.
“Seperti yang tertuang dalam lawas ‘Boat Adat Tu Dsakuat, Adab Edab Tu Mantap Mo No Gier Tangko Ling Rungan’. Yang terdapat dalam lawas tersebut sama halnya dengan membangun jalan pikiran,” urainya.
Seperti diketahui, pada penampilan eksebisi, Dandim 1628 Sumbawa Barat mencoba menjadi Joki pasangan kerbau milik Bupati Sumbawa Barat yang diberi nama Bintang Tri G.
Kapolres Sumbawa Barat pun tidak mau ketinggalan mencoba sensasi menjadi joki meski akhirnya terjadi setelah setengan perjalanan. (Enk. Radio Arki)
