Keterangan : Manajer Project Yayasan CARE Peduli, Muhammad Ikraman (di tengah) , Kepala Desa Maluk, Baharuddin (kiri) , Manajemen AMMAN Citta (kanan) sedang melakukan kunjungan ke DASHAT di Desa Maluk
Maluk. Radio Arki – Penurunan angka stunting di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), atau khususnya di Desa Maluk kecamatan Maluk terbilang sangat dahsyat dalam kurun tahun 2024 ini, dari anak-anak stunting yang berjumlah 33 orang pada bulan Februari lalu, ternyata turun sangat drastis sampai pada 16 orang perbulan Juni lalu.
Penurunan angka stunting tersebut ternyata tidak terlepas dari adanya kolaborasi dari sejumlah elemen, seperti Pemerintah Daerah KSB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Yayasan CARE Peduli (YCP) sebagai mitra pelaksana program stunting yang ditunjuk oleh AMMAN, dan termasuk elemen warga desa yang secara aktif berpartisipasi dalam program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
“Alhamdulillah dari data yang ada, penurunan stunting di sini sangat luar biasa. Ini tidak terlepas dari sejumlah program yang disiapkan dalam penanganan stunting, baik itu penanganan secara spesifik dan penanganan sensitif, seperti adanya DASHAT,” terang Manajer Project Yayasan CARE Peduli, Muhammad Ikraman, kepada sejumlah awak media, saat berada di DASHAT Desa Maluk, Jumat 2 Agustus pagi lalu.
Pilihan untuk mengembangkan DASHAT sebagai program yang dibantu implementasi oleh YCP, dilakukan setelah menganalisa model program dalam penanganan stunting dari pemerintah Indonesia dalam hal ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), termasuk juga tuntunan aturan yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia (RAN-PASTI). Sehingga dalam program tersebut ada kolaborasi yang baik dari banyak pihak, hanya dalam pelaksanaan di desa Maluk ada keterlibatan AMMAN.
Ada beberapa kegiatan DASHAT selain Pemberian Makanan Tambahan (PMT), di antaranya pemberdayaan masyarakat untuk pengadaan kebun gizi, edukasi menu gizi dan kesehatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai pihak yang mengelola DAHSAT dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting.
“DASHAT termasuk di dalam program dari BKKBN, tetapi kita lihat ini belum efektif dilaksanakan. Jadi kita ingin mengisi ruang tersebut, agar program ini bisa menjadi model yang mudah direplikasi, karena secara prinsip program ini sangat baik,” pungkasnya.
Senior Manager Social Impact AMMAN, Aji Suryanto menerangkan, ada 13 DASHAT yang telah dibantu kembangkan oleh AMMAN, di antaranya yaitu 7 di kecamatan Sekongkang, 5 di kecamatan Maluk termasuk di desa Maluk dan 1 lagi di kecamatan Jereweh.
Selama kurang lebih satu tahun program Stunting (Agustus 2022 – Desember 2023) telah menjangkau lebih dari 3.500 peserta program. Mengangkat tema “Kader DASHAT: Pejuang PMT Menu Empat Bintang” mendapatkan penghargaan tertinggi Subroto Award 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk inovasi dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sub-sektor Kesehatan.
“Kita ingin terus mendukung program pemerintah. Terlebih program DASHAT ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Maluk, Baharuddin yang didampingi oleh sejumlah TPK program DASHAT mengaku sangat berterima kasih dengan adanya dukungan tersebut. Karena untuk mencegah dan menangani stunting perlu keterlibatan banyak pihak, terutama dalam membangun kesadaran bersama tentang pentingnya mencegah stunting.
“Saya dilantik tahun 2023, awalnya saya bingung mau melakukan apa dengan stunting. Jadi ketika ada tawaran seperti ini, yaitu mengaktifkan DASHAT, maka kami langsung sambut, karena kami yakin ini sukses. Ke depan, kami berharap ini akan menjadi program yang bisa secara mandiri kami laksanakan,” tutupnya. (Adv/Adm01. Radio Arki)
