Sumbawa Barat. Radio Arki – Sebuah kapal motor tujuan Maluku terdampar di wilayah perairan Sampar Ujung, Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu 11 Agustus 2024.
Personel Polsek Sekongkang Polres Sumbawa Barat bersama masyarakat setempat berhasil mengevakuasi 32 anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal tersebut.
Kapal Motor Bandar Nelayan 195, berwarna putih dengan kombinasi merah dan biru toska, diketahui merupakan milik PT. PNB (Pandan Nelayan Bali).
Menurut keterangan Kapten Kapal, Moh. Sofiyan, kapal mereka berangkat dari Pelabuhan Tanjung Benoa pada 10 Agustus 2024 pukul 17.00 WITA dengan tujuan Maluku untuk menangkap cumi-cumi.
“Setelah mengarungi lautan selama kurang lebih tujuh jam, tepatnya di perairan pantai Desa Talonang, kami menghadapi cuaca ekstrem dengan ombak dan angin kencang yang menyebabkan arah kapal tidak stabil dan terkena karang,” jelas Sofiyan.
Pada Minggu dini hari, pukul 00.30 WITA, salah satu ABK mendengar suara mencurigakan dari bawah kapal.
Setelah dilakukan pengecekan, kapal diketahui telah tersangkut di karang dan mengalami kebocoran.
Menyadari bahaya tersebut, Kapten kapal segera memerintahkan seluruh ABK untuk mengenakan jaket pelampung dan menyelamatkan diri menggunakan tali tambang yang dilemparkan ke arah bebatuan di pinggir pantai.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kasi Humas Iptu Zainal Abidin, membenarkan insiden tersebut.
“Seluruh ABK selamat dan sudah kembali ke perusahaan mereka. Sementara itu, Kapal Motor Bandar Nelayan 195 masih terdampar di muara Sampar Ujung dan diamankan oleh Polsek Sekongkang dengan bantuan masyarakat Desa Talonang,” ungkapnya.
Setelah evakuasi seluruh ABK berhasil dilakukan, Pemerintah Desa Talonang membawa mereka ke kantor desa untuk mendapatkan perawatan atas luka ringan yang mereka alami, serta memberikan bantuan makanan.
Meski seluruh ABK berhasil diselamatkan tanpa korban jiwa, Kapal Bandar Nelayan 195 mengalami kebocoran di bagian lambung kapal.
Hingga saat ini, kapal tersebut masih tersangkut di bebatuan pinggir pantai Sampar Ujung dan belum bisa dievakuasi.
Evakuasi kapal menunggu informasi lebih lanjut dari perusahaan pemilik kapal, serta kondisi ombak di pantai Sampar Ujung yang masih sangat keras. (Admin02.RadioArki)