Sumbawa Barat. Radio Arki – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin dan Aheruddin (Fud-Aher), tidak hanya fokus pada program-program pro rakyat, tetapi juga menyoroti pentingnya reformasi sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam gagasan mereka, kesejahteraan ASN tidak hanya terletak pada aspek finansial, tetapi juga pada terciptanya lingkungan kerja yang bebas tekanan, jelas, dan transparan.
Fud-Aher berkomitmen untuk menghadirkan sistem kerja yang terstruktur dan berbasis kinerja, serta memastikan setiap ASN memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Pasangan Fud-Aher menegaskan perlunya reformasi mendalam dalam sistem kerja ASN yang berfokus pada kejelasan dan transparansi.
Fud Syaifuddin, bakal calon Bupati Sumbawa Barat, menegaskan bahwa kesejahteraan ASN tidak hanya bergantung pada kompensasi finansial, tetapi juga pada kepastian dan kejelasan dalam lingkungan kerja.
Menurutnya, lingkungan kerja yang kondusif harus didukung oleh sistem yang terstruktur, sehingga setiap ASN dapat bekerja tanpa rasa khawatir akan ketidakjelasan tugas mereka.
“Sistem kerja yang jelas adalah kunci untuk memastikan efisiensi dan efektivitas kerja ASN,” ungkap Fud.
Reformasi yang diusulkan Fud-Aher mencakup transparansi dalam proses kenaikan jabatan yang harus berdasarkan kinerja dan prestasi yang terukur. Mereka menolak segala bentuk promosi yang dipengaruhi oleh faktor subjektif atau hubungan personal.
“Kami berkomitmen untuk menerapkan sistem kenaikan jabatan yang adil dan transparan, sehingga ASN merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam tugas mereka,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fud-Aher menyoroti pentingnya remunerasi yang layak dan sepadan dengan tanggung jawab serta kontribusi ASN.
Mereka mengusulkan sistem remunerasi yang disusun secara terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu ASN, sebagai langkah penting untuk mendorong produktivitas dan kepuasan kerja.
“Remunerasi yang sesuai akan memastikan ASN tetap termotivasi dan fokus pada pelayanan publik yang optimal,” ujar Fud.
Tidak hanya itu, Fud-Aher juga mengangkat isu pentingnya penataan sistem pemindahan ASN antar wilayah atau unit kerja.
Menurut mereka, proses pemindahan harus dilakukan dengan perencanaan yang matang untuk meminimalisir gangguan terhadap kinerja dan kesejahteraan ASN.
“Pemindahan ASN perlu mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan organisasi dan kenyamanan ASN, agar tidak merusak semangat kerja mereka,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi salah satu pilar utama dalam visi Fud-Aher.
Mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan ASN, sehingga mereka dapat melayani masyarakat dengan standar yang lebih tinggi.
“Pelayanan prima dari ASN tidak hanya mencerminkan profesionalisme mereka, tetapi juga meningkatkan citra pemerintah secara keseluruhan,” tambahnya.
Dengan berbagai inisiatif dan reformasi yang direncanakan, Fud-Aher berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi ASN, meningkatkan motivasi, dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan ASN secara menyeluruh.
Langkah ini dinilai penting untuk membentuk aparatur sipil negara yang profesional, kompeten, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kedisiplinan harus tetap dijaga, dan ASN harus bekerja dengan integritas, bukan sekadar untuk menyenangkan atasan,” tegas Fud.
Dengan reformasi ini, Fud-Aher ingin memastikan bahwa ASN tidak hanya mendapatkan hak dan kewajiban mereka secara adil, tetapi juga bekerja dalam sistem yang mendukung kesejahteraan dan profesionalisme mereka, sejalan dengan visi mereka untuk membangun Sumbawa Barat yang Hebat dan Bermartabat. (Admin02.RadioArki)