NEWS

Lewat Pembinaan Intensif, UMKM Mitra AMMAN Alami Kenaikan Omzet Penjualan

Keterangan : salah satu binaan kemitraan AMMAN sedang melakukan persentasi tentang pengembangan bisnis

Sumbawa Barat. Radio Arki – Upaya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) untuk terus mendorong kesejahteraan dan potensi Sumber daya Manusia dengan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbilang sangat luar biasa. Sejumlah UMKM dampingan dari Perusahaan tambang tembaga dan emas di Sumbawa Barat tersebut  mampu meningkatkan omzet atau pendapatan yang terbilang sangat fantastis, atau jauh lebih besar dari omzet sebelumnya.

“Alhamdulillah omzet saya yang dulunya hanya 500-an ribu, kini bisa sampai Rp 30 jutaan perbulan. Ini memang berkat pembinaan yang dilakukan AMMAN kepada kami,” beber pemilik usaha Bakso Emak Seteluk, Zaskiah (33) kepada awak media, Sabtu 5 Oktober 2024 siang tadi.

Keterangan : Zaskiah, seorang pelaku UMKM Binaan AMMAN

Ia mengaku, dalam merintis usaha yang telah dibuka sejak tahun 2017, telah banyak tantangan dan kendala dalam mengembangkan usahanya. Karena dengan hanya bermodal nekat dan resep yang diberikan oleh ibunya, sebelum ada pembinaan dari AMMAN pendapatan dari usahanya masih sangat kecil. Padahal berbagai usaha telah dilakukan, baik berjualan keliling dan mengikuti berbagai bazar, tetapi hasilnya masih belum maksimal.

“Kami diajarkan cara pemasaran (marketing) dan membangun branding secara intensif. Hasilnya luar biasa. Sekarang konsumen saya sampai Hongkong, bahkan saya juga punya banyak jaringan untuk memenuhi permintaan pasar. Inilah yang membuat usaha saya omzetnya sampai puluhan juta,” akunya.

Senada dengan Zaskiah, Pelaku usaha di bidang kuliner dan Oleh-Oleh khas Sumbawa Barat, Ermayanti (38) mengaku, bisnis yang dijalankan semenjak 2018 itu mulai  meroket pendapatannya ketika ilmu tentang marketing dan membuat branding yang difasilitasi AMMAN diterapkan dalam menjalankan usahanya. Untuk itu ia berharap, pembinaan yang dilakukan AMMAN dapat terus dilakukan, agar bisnis yang dijalankan dapat terus berkembang dan mandiri.

“Saya ini sebenarnya juga binaan pemerintah. Tetapi saya merasakan perkembangan yang luar biasa, ketika pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan usaha dari AMMAN saya dapatkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Vio Bayu Ardani (45) mengaku bahwa usaha produksi Jamu kemasan botol dengan branding UD Sang Pencerah menjadi sangat drastis penjualannya karena ada intervensi dari AMMAN dalam melakukan pembinaan secara intensif tentang bagaimana membranding dan memasarkan produk. Ada 500-an botol setiap bulan yang mampu terjual, padahal sebelum adanya intervensi dari AMMAN, usaha yang dilakukan ibu rumah tangga ini, hanya mampu menjual 150-an botol perbulan. 

“Usaha ini saya rintis karena saya lihat potensi. Bahan dasar jamu yang saya buat banyak disini, jadi saya tidak kesulitan. Dan alhamdulilah usaha ini dilirik untuk jadi UMKM mitra AMMAN yang akhirnya juga berdampak besar terhadap pendapatan saya,” ujarnya.

UMKM di KSB Butuh pendampingan

Aji Suryanto, Senior Manager Social Impact AMMAN, mengatakan UMKM di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki banyak potensi, tetapi memerlukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas para pelaku usaha UMKM. Sebelumnya banyak produk yang dijual oleh UMKM KSB adalah produk tradisional yang tidak tahan lama dengan kemasan yang kurang menarik (tidak representatif) dan kualitas yang tidak terjamin. Selanjutnya, masalah utama lainnya adalah UMKM KSB masih bergerak sendiri-sendiri dan sangat berbasis produk (product-based), sehingga belum mampu melihat potensi market agar produksi menjadi scalable dan mendapatkan lebih banyak akses pasar.

“Sebagai salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di bidang Pengembangan Ekonomi, AMMAN bekerja sama dengan Narasa sebagai mitra pelaksana program menjalankan Program Branding dan Marketing kepada mitra UMKM AMMAN, karena memang ini yang kami lihat dibutuhkan,” terangnya. 

Program pendampingan terhadap UMKM ini sudah berjalan semenjak tahun 2021 dan sudah mendampingi dua kelompok penerima manfaat. Untuk saat ini, kelompok pertama mitra UMKM (16 UMKM), terlihat sekali dampak positif dan perubahannya, seperti keberlanjutan usaha dan kemandirian pelaku usaha setelah didampingi oleh program AMMAN.

Dalam melakukan program pembinaan UMKM itu, pihak AMMAN melakukan tahapan rekrutmen yang cukup ketat. Pendampingan kelompok satu dilakukan pada tahun 2021-2022 selama 6 bulan, dan dilanjutkan di 2023 selama 5 bulan untuk 16 UMKM terpilih dari seluruh KSB.

Program ini juga dilengkapi dengan pendampingan kepada beberapa pemuda untuk diajarkan desain grafis, agar dapat membentuk ekosistem ekonomi  kreatif penunjang pariwisata. Kemampuan itu juga dapat mendukung UMKM dalam pembuatan logo atau branding dan aspek-aspek kreatif lain. Sementara itu pelatihan-pelatihan kewirausahaan, keuangan dan manajemen bisnis, peningkatan kapasitas untuk mengelola pemasaran digital melalui sosial media, membaca pasar menjadi standar kemampuan yang diberikan kepada sejumlah UMKM yang didampingi tadi.   

“Pelaku UMKM ini tetap erat bekerja sama dengan AMMAN dan menjadi mitra strategis. Jadi dalam berbagai kegiatan seperti bazar dan pameran pelaku UMKM  pasti dilibatkan,” tandasnya (Adv/Admin1. Radio Arki)

Related posts

Tiga Kali WTP, Wabup Apresiasi Kinerja Birokrasi

ArkiFM Friendly Radio

Pemda KSB Masih Mencari Investor Untuk Kapal Cepat

ArkiFM Friendly Radio

Besok, DPC Demokrat KSB Gelar Tournament Catur Terbuka ‘AHY Cup’

ArkiFM Friendly Radio