NEWS

AMMAN Berikan Program Pendampingan Intensif, Sekolah Ini Sukses Ubah Sampah Jadi ‘Cuan’

Keterangan : Salah seorang pengelolah rumah kompos di SMP IT Imam Syafi’i Taliwang memberikan penjelasan pola pengolahan sampah di rumah kompos dan berapa penghasilan produksi yang telah didapatkan.

Sumbawa Barat. Radio Arki – Persoalan sampah merupakan persoalan klasik. Persoalan mendasarnya adalah tentang pengolahan yang masih menggunakan pola konvensional, sampah itu diambil selanjutnya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Hal ini tak jarang membuat TPA overload. Padahal kalau dikelola dengan baik dan intensif, maka sampah bisa bernilai ekonomi atau menjadi cuan (uang.red)

Praktek tentang bagaimana pengolahan sampah yang dapat bernilai ekonomi itu, mampu dibuktikan oleh beberapa sekolah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), diantaranya yaitu  SMPN 1 Maluk, SMPN 6 Taliwang, SMPN 3 Taliwang, SDN 2 Taliwang, SDN Bukit Damai Maluk, dan SMPIT Imam Syafi’i Taliwang.  Keberhasilan dalam pengolahan sampah tersebut, pasalnya berbekal kemauan dan pendampingan intensif dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dari setiap proses pengolahan yang ada, melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Keterangan : tim Amman melakukan kunjungan ke Rumah Kompos di SMPN 6 Taliwang

“awal saya ditempatkan di sini (SMPN 6 Taliwang), saya melihat ada rumah kompos. Jadi saya langsung berpikir mengaktifkan pengolahan sampah yang ada di sekolah. Karena mendapat pendampingan dari AMMAN, akhirnya kami mendapat pengetahuan yang menyeluruh, dari bagaimana mengolah sampah, membuat kemasan bahkan sampai pemasaran,” terang Kepala SMPN 6 Taliwang, Taofiq Rahman saat dikunjungi sejumlah awak media, Jumat 24 Januari 2025 lalu.

“produksi pengolahan sampah di Rumah kompos kami itu sudah mencapai 10 ton. Pemasaran yang kami lakukan juga sudah sampai kabupaten Bima, dan hasilnya itu cukup membantu operasional sekolah. Memang kendala kami saat ini hanya satu yaitu mobilisasi,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Taliwang yang juga mantan Kepala Sekolah SMPN 6 Taliwang, Mujiburrahman, S.Pd mengungkapkan, inisiasi pengolahan sampah telah dilakukan sejak tahun 2016 silam. Bahkan sekolah di bawah kepemimpinnya kala itu (SMPN 6 Taliwang) sukses menjadi sekolah Adiwiyata Provinsi NTB, sebuah prestasi untuk sekolah yang peduli terhadap lingkungan.

“di kami (SMPN 3 Taliwang) memang sedang dirintis, tetapi pada saat saya di sini (SMPN 6 Taliwang) itu sudah kami mulai. Sebenarnya bukan hanya sekedar tentang nilai ekonomi, tetapi kami ingin ini bisa menjadi budaya yang tumbuh di siswa-siswi kami,” pungkasnya yang juga ikut hadir dalam konferensi sejumlah awak media di SMPN 6 Taliwang.

Sedikit berbeda dengan pola pengolahan sampah dengan sekolah lainnya, SMP IT Imam Syafi’I Taliwang, dalam pengolahan sampah sekolah juga ikut melibatkan warga setempat. Meskipun belum lama merintis pengolahan sampah melalui rumah kompos, secara ekonomi ataupun lingkungan, telah terlihat dampaknya.

keterangan : Ketua yayasan SMP IT Imam Syafii Taliwang memberikan penjelasana perjalanan rumah kompos di sekolah tersebut.

“hampir setahun lalu kami berdiskusi dengan pihak AMMAN tentang pengolahan sampah, dan langsung di support dengan rumah kompos, selain itu kami juga diberikan pendampingan intensif. Hasilnya alhamdulillah, secara ekonomi kami cukup terbantu, dan Masyarakat di sini juga sangat antusias bahkan terlibat dalam pengolahan sampah yang ada,” terang ketua Yayasan SMP IT Imam Syafi’I, Muhammad Iqbal.   

Dalam keterangan pers, Senior Manager Social Impact AMMAN), Aji Suryanto mengatakan pendampingan ini adalah inisiatif perusahaan dalam pengembangan kapasitas masyarakat, agar dapat memaksimalkan kesejahteraan dan potensi sumber daya manusia dan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

“Program pengelolaan sampah di sekolah (PPSS) adalah upaya AMMAN untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah menuju TPA, pengurangan emisi, efisiensi biaya operasional pengangkutan sampah dan pengelolaan TPA, sehingga dapat menurunkan rotasi  pengangkutan sampah dan memperpanjang umur pakai TPA,” terangnya.

Tujuan terpenting program ini, lanjut Aji adalah edukasi semenjak dini untuk perubahan mindset dan perilaku, agar siswa dan orang tua terbiasa memilah sampah dan menjaga lingkungan, sambil memberikan peluang ekonomi untuk mendukung pemberdayaan sekolah melalui pengelolaan sampah secara mandiri.

Dalam pendampingan tersebut, AMMAN melakukan pendampingan secara menyeluruh, diantaranya, pertama pembangunan rumah kompos di sekolah, kedua pelatihan dan pendampingan dalam hal pemilahan sampah, pengumpulan sampah, pengelolaan sampah, pengolahan sampah organik, pembuatan pupuk kompos. Ketiga, pemasaran produk dan pengelolaan keuangan untuk menciptakan sirkular ekonomi menuju pengelolaan sampah mandiri. Keempat, kemandirian sekolah dalam melakukan PPSS dan pemberdayaan sekolah. “kami mendorong sekolah mampu mengelola rumah kompos, menjual produk dan menggunakan hasilnya untuk biaya operasional dan pemeliharaan rumah kompos, serta kegiatan sekolah,” demikian, Aji Suryanto. (Adv/admin01. Radio Arki)

Related posts

Gaya ‘Jamaq’ Fud Aher, Kesederhanaan yang Dibutuhkan Rakyat Sumbawa Barat

ArkiFM Friendly Radio

Mogok Kerja PSP SPN PT Newmont Nusa Tenggara Mundur?

ArkiFM Friendly Radio

AMMAN Diminta Jadikan Mantar Sebagai Centra Tenun KSB

ArkiFM Friendly Radio