“Sejumlah Bakal Calon dalam momentum Pemilihan Gubernur NTB telah mulai menjajakan dirinya dengan berbagai kegiatan. Berbagai kegiatan sejatinya juga dapat terus meningkatkan partipasi publik dalam berdemokrasi, termasuk menyadari betul tentang prinsip demokrasi sehingga tujuan demokrasi yang merupakan bagian dari kedaulatan rakyat dalam terlaksana dengan baik.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Pemerintah Daearah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Wakil Bupati, Fud Syaifuddin menegaskan tidak boleh ada paksaan dalam momentum demokrasi, termasuk dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTB mendatang. Karena perbedaaan dalam demokrasi merupakan hal yang lumrah dan bagian dari dinamika demokrasi.
“dalam demokrasi pasti ada perbedaan dan pasti ada perselisihan. Semuanya harus disikapi dengan bijak, dan jangan sampai ada paksaan dalam memilih calon tertentu. Karena perbedaan dalam demokrasi adalah hal yang lumrah, dan kita boleh berbeda!.” Tukasnya, dalam sambutan kegiatan jalan sehat Gerakan Sadar Pilkada, KPU KSB, Ahad (29/10) pagi tadi.
Kesadaran akan pentingnya berdemokrasi perlu terus ditanamkan kepada masyarakat, dan juga perlu ditanamkan bahwa dalam demokrasi pasti ada pihak yang menang dan kalah. Tetapi kedua hal tersebut harus disikapi dengan bijaksana, artinya ada tujuan yang lebih penting dalam demokrasi yaitu tujuan yang sama tentang pembangunan.
Dalam kegiatan jalan sehat yang diikuti oleh ratusan peserta, Wabup mengigatkan, perbedaan itu harus dapat dihormati. Sehingga tidak ada paksaaan dalam memilih calon tertentu. Dan harus dapat disadari bahwa semua sudah ada aturan mainnya, jadi perlu ditanamkan bahwa, momentum demokrasi adalah wadah untuk menuju pembangunan daerah dan bangsa yang lebih baik.
“gerakan ini (jalan sehat) namanya Gerakan Sadar Pilkada. Jadi mari kita ikut berpartisipasi aktif dalam memontum demokrasi besok (Pilkada NTB) dan menghormati perbedaan pilihan satu sama lainnya.”tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Divisi Sosialisasi KPU KSB, Supriadi mengungkap, KPU sebagai bagian dari penyelenggaran demokrasi tentu tidak dapat berbuat banya apabila tidak ada dukungan masyarakat pada setiap tahapan demokrasi. Untuk itu, sangat penting untuk membangun kesadaran publik tentang makna demokrasi.
“kegiatan ini (Jalan Sehat) bagian untuk mengingatkan kembali bahwa Pilkada adalah sarana demokrasi. Dan kegiatan pilkada ini akan dilakukan secara serempak pada beberapa daerah lainnya.” ujarnya,
“penyelenggaraan Pilkada nanti, dalam analisis kami akan memilki suhu yang lebih panas. Maka dari itu, kami ingin semua elemen masyarakat bersinergi dan menyadari bahwa Pemilu dan Pilkada adalah bagian dari sarana kedaulatan rakyat, sehingga sangat penting bagi semua elemen ini berpartisipasi aktif.” Demikian, Supriadi. (Unang Silatang. Radio Arki)