Foto: Kabid Pemberdayaan Ekonomi Desa, Trisman, ST., MP. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumbawa Barat, terus berupaya memberikan penguatan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Keterlibatan pendamping BUMDes menjadi salah satu modal utama DPMD untuk mendorong agar BUMDes terus memperbaiki system adminsitrasinya.
“2020 ini karena covid, belum maksimal kita pada tahap aplikasi lapangan, makanya kita penguatan kelembagaan, salah satunya adalah kita libatkan pendamping BUMDes”, ujar Kabid Pemberdayaan Ekonomi Desa, Trisman, ST., MP kepada arkifm.com, Rabu (25/11).
Hasil kerja pendamping BUMDes, kata Trisman, telah berhasil membuat peta distribusi BUMDes. Dalam peta distribusi tersebut, DPMD mengetahui kekuatan atau potensi desa itu seperti apa, dan ternyata BUMDes di KSB masih lemah di kelembagaan, terutama di hal hal yang bersifat administratif.
“Temuan fakta pendamping bahwa, ada BUMDes berjalan tapi administrasinya tidak jalan. Jadi kepatuhan administrasi masih sangat rendah, yakni di angka 30. Banyak BUMDes berjalan, bahkan di tahap berkembang yang sekarang kita rapikan administrasinya”, jelas Trisman.
Triman membeberkan, factor yang membuat lemahnya adminstrasi pada BUMDes, dikarenakan adanya gonta ganti pengurus pada internal BUMDes itu sendiri. Belum lagi factor lainnya seperti dinamika yang terjadi di Desa terkait internal, seperti intervensi Kades, BPD dan segala macam masalah lainnya.
“Itulah yang sekarang kita benahi dan menjadi atensi DPMD melalui pendamping BUMDes. Bagaimana pendamping BUMDes yang kita rekrut awal 2020, melakukan pendampingan langsung dan Alhamdulillah hasil mereka luar biasa. Dimana kami sekarang optimis tahun 2021, melangkah menjadi 1 kecamatan 1 BUMDes maju. Jadi setiap tahunnya aka nada 8 BUMDes maju. Salah satu indikatornya BUMDes maju dilihat dari kelembagaannya. Itulah yang kami terus godok saat ini”, tandas Trisman. (Enk. Radio Arki)
