Foto : Bupati KSB, Asisten II KSB, Ketua TP PKK KSB, Camat Brang Rea, Kades Tepas dan Ketua TP PKK Desa Tepas, beserta puluhan penari ‘ulanku tepasku’ saat pose bersama.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Pelaksanaan malam puncak Hari Lahir (Harlah) Desa Tepas ke-112 berlangsung semarak. Selain karena penampilan seni budaya yang dipertontonkan, para tamu undangan juga disajikan berbagai makanan olahan yang disajikan di stand Kantin TP PKK Desa dan Kantin UMKM Desa Tepas.
Bupati Sumbawa Barat, Asisten II Setda Sumbawa Barat, Camat Brang Rea, Kepala Desa Se-kecamatan Brang Rea turut menikmati malam puncak HUT yang diberi nama Sagegar Tepas tersebut. Tidak terkecuali masyarakat Desa Tepas khususnya dan Kecamatan Brang Rea umumnya, yang turut memadati arena kegiatan yang mengangkat tema ‘Ulanku Tepasku’.
Kepala Desa Tepas, Hendra Kusuma, ST menyampaikan kebanggaannya atas segala capaian Desa Tepas dari masa lampau hingga saat ini. 112 Tahun, kata dia, bukanlah waktu yang singkat. Selama 112 tahun Desa Tepas tentunya mengalami banyak perubahan, baik itu infrastruktur maupun non infrastruktur.
“Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada para Kepala Desa pendahulu, karena berkat jasa beliau semua Desa Tepas menjadi desa yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dan Alhamdulillah tahun 2023 ini, Desa Tepas ditetapkan sebagai Desa Mandiri,” ungkapnya, di Lapangan Dedara Pitu Desa Tepas, Sabtu (2/9).
Segala bentuk pembangunan di Desa Tepas, lanjut dia, tentu tidak terlepas dari sinergitas dengan Pemerintah Daerah Sumbawa Barat. Menurutnya, fokus Pemerintah Daerah dalam pembangunan jalan tanah, air, udara dan jalan fikiran merupakan support system yang kuat bagi Pemerintah Desa dan seluruh elemen didalamnya dalam berdesa.
“Pemerintah Desa Tepas dan seluruh elemen masyarakat di Desa Tepas selalu mengharapkan support dari Pemerintah Daerah dalam membangun desa. Tentunya dengan bingkai Tepas Maras (Mandiri Akuntabel Responsive Aktif dan Supperior),” ujarnya, sembari menyampaikan sederet prestasi Pemerintah Desa dan TP. PKK Desa Tepas yang menjadi kado Harlah ke-112.
Momen Harlah kali ini, kata dia, menampilkan tarian kolosal ‘Ulanku Tepasku’. Tarian ini sebagai bentuk sosialisasi gerakan kecil Pemerintah Desa dalam aksi bangun jalan fikiran, melalui pemberdayaan guna melahirkan ekonomi kreatif desa yang berkelanjutan, serta mendorong maju peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam penguatan ketahanan pangan.
“Jadi konsep ‘Ulanku Tepasku’ merupakan upaya melestariakan ‘lawas ulan’ yang ada di Desa Tepas dan dikolaborasikan dengan semangat pemberdayaan dalam bingkai merdeka belajar yang kolaboratif, partisipatif dan gotong royong,” ungkapnya.
Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM mengapresiasi Pelaksanaan Sagegar Desa Tepas yang perdana dilaksanakan tahun ini. Pendekatan kebudayaan yang diperlihatkan oleh Pemerintah Desa Tepas dalam membangun desa, patut dijadikan contoh bagi desa lainnya di Kabupaten Sumbawa Barat.
“Saya selalu berusaha bagaimana mensosialisasikan pembangunan jalan pikiran, ternyata di Desa Tepas sudah memulai membangun jalan pikiran dengan pendekatan budaya. Ini sungguh luar biasa,” ungkapnya.
Lebih jauh, Bupati menjelaskan bagaimana pendekatan budaya mengambil peran penting di tengah arus globalisasi dengan akses informasi yang serba cepat.
“Arus informasi yang cepat ini membuat kita harus berhati hati. Maka salah satu yang kita lakukan adalah adalah pendekatan budaya, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan TP. PKK Desa Tepas. Tanpa pendekatan budaya, tentu tidak akan ada kesepakatan 112 tahun dan tanggal 3 September sebagai hari lahir Desa Tepas,” terangnya.
Untuk itu, Bupati berharap kepada Pemerintah Desa Tepas untuk terus mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah dilakukan, sebagai bagian dari upaya dalam membangun Desa Tepas.
“Ini tanggung jawab kita semua untuk menjaga budaya kita,” tandasnya, sembari memberikan apresiasi penampilan tarian kolosal ‘Ulanku Tepasku’ yang digadang gadang bisa ditampilkan di Istana Negara pada HUT RI tahun 2024 mendatang.
Seperti diketahui, pada malam puncak Sagegar Desa Tepas ditampilkan berbagai kesenian mulai dari tarian, qasidah kolaborasi dan bagontong. Tepat pada pergantian waktu juga ditampilkan kembang api. Momen tersebut juga menjadi kesempatan bagi panitia kegiatan membagikan hadiah pertandingan sepak bola, barapan ayam, lomba karaoke dan bagontong yang sebelumnya dilaksanakan menyambut harlah Desa Tepas ke-112. (Enk. Radio Arki)