“Pembinaan terhadap siswa tentu bukan hanya dalam sisi kognisi saja. Tetapi kecerdasan emosional dan kecerdesan lainnya juga penting untuk dibina. Maka dari itu, berbagai insttumen untuk pembinaan berbagai dimensi itu sangat penting untuk diadadakan di sekolah.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M, dalam kegiatan pembukaan festival Drum Band, Jumat 10/11 sore kemarin menyebutkan bahwa, kegiatan Drum Band sangat penting untuk dapat menjadi wadah pembentukan karakter kerjasama, kekompakan, kreatifitas dan disiplin siswa. Maka dari itu, kegiatan seperti ini harapannya dapat terus dilaksanakan.
‘’Saya menyambut baik festival drum band ini. Kegiatan drum band penting dalam membina para siswa dalam membangun kekompakan, kreatifitatakas, dan disiplin anggotanya,” kata Bupati.
Dalam kegiatan bertajuk Gema Swara Pariri Festival Drum Band Bupati Cup Se-NTB Tahun 2017, Bupati Sumbawa Barat menjelaskan, drum band merupakan jenis musik berbaris yang banyak digunakan untuk menyemarakkkan berbagai kegiatan, baik upacara resmi maupun pembukaan atau peresmian kegiatan lainnya. Drum band atau marching band pun saat ini kian berkembang dan diminati semua kalangan.
Sementara itu, Ketua Panita kegiatan, Yuliono, dalam laporannya menyampaikan, selain untuk memeriahkan hari lahir ke-14 KSB tahun 2017, festival drum band ini juga dilaksanakan dalam rangka melaksanakan program kerja Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Sumbawa Barat masa bakti 2016-20120. Tujuannya, untuk melakukan pengembangan dan pembinaan terhadap perwiditraan (club-club) drum band, membina prestasi cabang olahraga drum band dalam menghadapi pekan olahraga Provinsi NTB Tahun 2018.
“Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan sumber daya pelatih di Sumbawa Barat dan meningkatkan silaturrahmi sesama perwiditraan. Festival drum band se-NTB ini akan dilaksanakan tiga hari, yakni dari tanggal 11 sampai 13 November 2017. Adapun peserta yang menyemarakkan festival drum band sebanyak 64 club, terdiri dari club tingkat TK, SD hingga SMA sederajat.” Demikian, tutup Yulioono. (Unang Silatang.Radio Arki)