ARKIFM NEWS

Protes Perekrutan PT MacMahon, Anak-Anak dan Ibu-Ibu Ikut Aksi Tutup Akses Tambang Batu Hijau

“Berbagai aksi protes terhadap hasil tes tulis perekrutan PT Macmahon Indonesia terus bemunculan. Bahkan aksi protes menyebar di sejumlah titik akses masuk ke perusahaan penunjang di tambang batu hijau.”    

Sumbawa Barat – Masyarakat lingkar tambang yang berada di tiga kecamatan yaitu Jereweh, Maluk dan Sekongkang melalukan aksi di beberapa titik central area PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT). Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas hasil tes tulis rekrutmen tenaga kerja PT MacMahon Indonesia (perusahaan aliansi PTAMNT). Karena  dinilai tidak berpihak terhadap pencari kerja dan warga lingkar tambang. Uniknya selain pencari kerja, anak-anak dan ibu-ibu dari keluarga pencari kerja tersebut juga ikut melakukan aksi protes pada sejumlah titik tadi.

Dari pantauan langsung www.arkifm.com, Aksi protes dilakukan Minggu (28/1) sejak jam 6 pagi tadi.  Dalam Aksi itu massa aksi pada beberapa titik tadi menghadang sejumlah akses masuk lokasi tambang Batu Hijau. Diantara akses yang dihadang tersebut yaitu, di Gate Benete Maluk, gate Sekongkang dan termasuk juga gate di Swiss Tongo. Pada beberapa titik aksi tersebut, sejumlah massa aksi memiliki tuntutan yang sama untuk dapat dipekerjakan di perusahaan tambang Batu Hijau tersebut..

Massa aksi di Benete dengan sejumlah spanduk menutup akses jalan masuk perusahaan (sumber : afhan)

Koordinator aksi di gate Benete Maluk yang tergabung dalam Pencari Kerja Benete, Sanjaya mendesak agar pihak tim bersama rekrutmen PT MacMahon (perusahaan aliansi PT AMNT) untuk lebih transparan dalam merekrut tenaga kerja. Dan tentunya, hasil perekrutan itu dapat berpihak kepada warga lingkar tambang yang notabene warga yang paling mendapat pengaruh besar yang negatuf atas keberadaan tambang Batu Hijau.

“Dari 100an yang lulus administrasi di desa Benete hanya tiga orang yang lulus dan dari tiga orang tersebut bukan asli orang benete hanya domisili saja. Sedangkan yang ikut tes tulis kemarin dikalangan pelamar desa Benete, pendidikanya banyak yang strata satu (S1), Ada apa ini.?” Ujar Jaya mempertanyakan.

Dalam aksi tersebut, berbagai spanduk sebagai bentuk protes juga tak luput menjadi perlengkapan massa aksi. Diantara spanduk itu bertuliskan ‘Menolak hasil rekrutmen Mac Mahon dan tolak pelamar satu pintu’. Menurut Hermansyah, S.Pd, yang juga bagian dari massa aksi, tulisan di spanduk adalah gambaran kekecewaan masyarakat lingkar tamang atas perekrutaan itu. Apalagi belakangan ini, pihak perusahaan cendrung mengabaikan kewajiban CSR.

“Prioritaskan pencari kerja lingkar tambang karena kami inilah yang menerima dampak langsung nanti dan kami sistim satu pintu,” tegas Herman.

Sementara itu, Syahidullah, koordinator aksi di Gate Swiss Tongo, menyatakan aksi yang dilakukan oleh massa aksi adalah bentuk kekecewaan hasil yang keputusan tes tulis oleh tim rekrutmen bersama Mac Mahon yang tidak sesuai harapan. Padahal dalam beberapa kesempatan atau dalam aksi sebelumnya, telah dengan jelas warga lingkar tambang meminta agar ada prioritas.

massas aksi di akses jalan masuk tambang batu hijau. (Sumber : Afhan)

“kami meminta terhadap pemerintah daerah melalui tim bersama rekrutmen MacMohon agar mempekerjakan 182 orang yang berasal dari Desa Tongo, SP1 dan SP2.” Harap Syahid,  yang juga ketua Lembaga Pemuda Peduli Lingkungan (Leppel) Indonesia, di Tongo.

Dari pantau media ini, masa aksi yang berada di swiss Tongo memasang tenda. Dan mengancam akan terus melakukan aksi sampai semua tuntutan itu dipenuhi dan direspon oleh pihak perusahaan.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Benete, Sirajuddin mengungkapkan, keputusan hasil tes tulis yang dikeluarkan oleh tim bersama rekrutmen PT MacMahon Indonesia telah ditandatangani oleh Bupati Sumbawa Barat sebagai ketua tim bersama. Jadi hasil dari keputusan itu sifatnya final dan tidak bisa diganggu gugat. Meski demikian, ia berharap kepada tim bersama untuk mempertimbangkan apa yang menjadi tuntutan massa aksi, agar memberikan kuota kepada warga lingkar tambang. Mengingat dampak yang paling besar atas keberadaan tambang itu adalah warga lingkar tambnag. Apalagi saat ini perusahaan PT Macmahon atau PT AMNT merupakan perusahaan nasional.

“kami meminta agar terhadap tim rekrutmen agar memberikan kuota ulang untuk masyarakat lingkar tambang. Karena masyarakat lingkar tambang inilah yang menerima dampak langsung paling besar atas tambang Batu Hijau.” Demikian, tutupnya. (Afhan. Radio Arki)

Related posts

Momen Harlah, Bupati Bicara Smelter dan Bandara

ArkiFM Friendly Radio

Program ‘Kelas Kecil’ Akan Terus Berlanjut

ArkiFM Friendly Radio

Maksimalkan Penggalangan Dana, HMI KSB dan Forkosis Buka Dua Posko

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment