ARKIFM

Suguhkan Pesona Danau Lebo, Nelayan Meraran Siapkan Sampan Tour

“Danau Lebo Taliwang (sebutan dalam bahasa lokal untuk Danau Rawa Taliwang) merupakan satu-satunya lahan basah daratan terluas di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Bagi masyarakat yang berdomisili di sekitarnya, danau ini mempunyai arti yang sangat penting sebagai sumber kehidupan dan penghidupan. Selain potensi ikan yang melimpah, potensi wisata juga tak kalah menjanjikan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, bahkan bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikelolah dengan maksimal”

Sumbawa Barat. Radio Arki – Potensi Danau Lebo Taliwang begitu kaya akan keanekaragaman hayati di dalamnya. Kekayaan keanekaragaman hayati, selain dijadikan sebagai mata pencaharian dengan menangkap ikan oleh nelayan setempat, nelayan di Desa Meraran kini berinisiatif menyiapkan sarana wisata tour keliling danau berupa 1 unit sampan.

Memang belum genap 1 bulan beroperasi, 1 unit sampan yang terparkir di jalan baru Desa Meraran yang diberi nama Merwis (Meraran Wisata, red), kini seperti primadona baru. Tak khayal, ratusan warga Kota Taliwang dan sekitarnya berbondong bondong merasakan sensasi menikmati pesona Danau Rawa Lebo Taliwang yang begitu kaya akan keanekaragaman hayati.

“Dari pagi sampai sore selalu ada wisatawan lokal dan regional yang ingin merasakan nikmatnya mengelilingi danau rawa lebo Taliwang. Bahkan tiap pagi hingga sore hari hampir tidak pernah kosong, padahal kapal wisata Merwis ini baru saja beroperasi beberapa hari terakhir”, Ujar Herdimanto, mewakili kedua rekannya sesama nelayan Desa Meraran yang mengelolah sampan Merwis kepada wartawan www.arkifm.com, Kamis (28/6).

Wisatawan lokal saat menikmati suasana danau saat kapal Merwis melintasi berbagai habitat fauna dan plora. (Sumber : Enk)

Ia menuturkan bahwa, setiap wisatawan yang telah mencoba sensasi mengelilingi danau melalui Sampan Merwis ini selalu memberikan kesan yang baik. Selain karena suguhan pemandangannya yang begitu memanjakan mata, para wisatawan juga teredukasi karena bisa langsung menyaksikan berbagai jenis flora dan fauna yang menjadi ikon Danau Rawa Lebo Taliwang.

“Penikmat wisata bisa langsung melihat berbagai jenis flora yang merupakan 16 vegetasi asli hutan tropis, seperti Lita, Berora, Ketimus, Bungur, teratai dan Eceng gondok. Tak hanya itu, sekitar 25 jenis satwa penghuni habitat air tawar yang meliputi jenis burung antara lain, Bangau Hitam, Itik Liar, Kuntul Putih, serta Burung Pelikan yang merupakan jenis burung migrant dari Australia juga turut menghiasi pemandangan di sepanjang danau”, Bebernya.

Untuk memaksimalkan service kepada setiap wisatawan yang menggunakan fasilitas sampan Merwis, Lanjut Herdimanto, pengelolah sampan Merwis juga menyiapkan paket harga untuk perororangan dan paket kelompok dengan berbagai suguhan yang menarik di dalam sampan, seperti Fasilitas karaoke, kedai kopi, kamar mandi dan pelampung sebanyak 30 buah.

Wisatawan lokal sembari berdiskusi juga bisa menikmati suguhan kopi hitam di tengah danau. (Sumber : Enk)

“Untuk paket perorangan, harga tiketnya sebanyak Rp.15.000 untuk dewasa dan Rp. 10.000 untuk anak anak, itu hanya berlaku untuk sekali putaran dengan maksimal waktu sebanyak 2 jam. Sedangkan untuk borongan dari 2 orang hingga 30 orang yakni, paket 2 jam dengan biaya Rp. 300.000, paket 4 jam sebanyak Rp. 500.000, dan paket di atas 4 jam dengan harga yang bervariasi, berlaku untuk beberapa putaran”, Sebutnya.

Sementara itu, Pengelolah sampan Merwis lainnya, Wira Anu Meski juga menjelaskan bahwa, aktifitas nelayan yang memfasiltasi para wisatawan di danau lebo juga merupakan bagian dari partisipasi masyarakat dalam meningkatkan peran mereka dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi danau secara lestari dengan menjaga ekosistem didalamnya.

“Dalam tour wisata sampan Merwis, kami selalu kedepankan untuk menjaga lingkungan agar selalu bersih. Tak hanya itu, sebagai bagian dari komitmen pengelolah sampan merwis, kami (Pengelolah, red) juga hanya membuat satu rute saja untuk jalur lintasan sampan. Hal itu kami lakukan agar tidak merusak ekosistem plora yang berfungsi sebagai habitat dan sumber makanan dan pemijahan telur bagi ikan, ivertebrata, ampibi, burung air, satwa liar dan mamalia”, demikian, tutup Wira. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Pemerintah Desa Mujahiddin Mengucapkan Dirgahayu KSB ke-19

ArkiFM Friendly Radio

Sisi Lain, Blusukan Ke Daerah Menteri Khofifah Pilih Kursi Ekonomi

ArkiFM Friendly Radio

Peringati Hari Perempuan Sedunia, Aliansi Sumbawa Melawan Turun ke Jalan

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment