“Gotong royong merupakan model program yang mulai didengungkan oleh bupati Sumbawa Barat, Dr.H.W.Musyafirin sejak awal kepemimpinannya, berbagai kelebihan dan kritik yang menjadi kekurangan juga tak luput dalam program tersebut. namun model program ini telah menjadi daya tark tersendiri bagi mahasiswa asal korea untuk studi banding atas progrm tersebut.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Studi banding mahasiswa dari Busan University of Foreign Studies Korea Selatan tentang gotong royong menjadikan Desa Kalimantong sebagai objek. Tak tanggung-tanggung, sejumlah mahasiswa korea tersebut, Kamis (05/7) siang tadi, juga langsung mendatangi desa tersebut untuk melihat langsung proses gotong royong rumah warga di desa yang masuk dalam teritorial kecamatan Brang Ene tersebut.
Kondisi ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi warga setempat. Bahkan warga merasa sangat bangga, karena dapat dijadikan sebagai objek studi oleh mahasiswa dari perguruan tinggi luar negeri.
“ini luar biasa, ketika proses gotong royong di sini (kalimantong) dijadikan sebagai bagian dalam objek studi mahasiswa dari luar negeri.” Ujar seorang warga, Setiawan Nur kepada media ini, Kamis (05/7) siang tadi.
Menurut perempuan yang juga agen PDPGR (program daerah pembangunan gotong royong) tersebut, kunjungan tersebut tentu menjadi motivasi yang kuat bagi warga. Karena merasa dihargai budayanya. Dan ini bisa memperkuat semangat warga, agar program ini tetap dilestarikan di wilayah setempat.
“bukan masalah karena dilihat atau tidak. Karena memang ini sudah menjadi budaya di kami. Tetapi setidaknya ini dapat menjadi motivasi, karena kam merasa dihargai.” Tukasnya.
Sementara itu, dalam Kegiatan Meet and Greet Antara Mahamahasiswa Dan Warga Kalimantong Kepala Desa kalimantong, mengungkapkan, proses studi banding itu akan dilakukan selama 4 Hari kedepan, jadi diharapkan kepada warga untuk dapat mendukung penuh apa yang sudah diprogramkan mahamahasiswa dari korea tersebut.
“untuk kemajuan desa darat kita yang kita cintai kedepan. Saya harap semua kita mendukung penuh studi banding ini, dengan cara memberikan rasa aman dan nyaman dalam setiap proses studi banding yang dilakukan,” ujarnya
“Di sini (kalimantong) juga Mahasiswa nanti akan kami perkenalkan budaya yang ada, seperti Ratib rabana ode, latihan bagenang, dan cara membuat tepung ureh (jajan ciri khas di Kalimantong), serta usaha atau kegiatan lain yang dilakukan warga.” Imbuhnya.
Sedangkan, dalam kesempatan yang sama, Dosen dari Korea Prof.Dr. Yekyoum Kim, mengatakan, tujuan kedatangan mahasiswanya itu adalah untuk melakukan studi banding, analisis dan penelitian tentang budaya. Dengan harapan dapat sedikit membantu percepatan pembangunan di desa Kalimantong.
“kami datang sekarang bukan untuk membagun Fisik (Infrastruktur). Tapi kami datang untuk analisis dan penelitian tentang apa saja yang ada di desa Kalimantong, dan termasuk meneliti apa yang dibutuhkan dalam pengembangan desa kedepan.” ujar Kim.
Seperti diketahui, pemerintah daerah kabupaten Sumbawa Barat melakukan kerjasama dengan Korea Selatan tentang program Gotong Royong di Sumbawa Barat dan Samael Undong di Korea Selatan. Kerjasama itu dilakukan dengan Busan Universit and Foregn Studies dengan menghadirkan lima orang mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi ternama itu, untuk meneliti tentang penerapan gotong royong di Sumbawa Barat. (Unang Silatang/Hasanuddin. Radio Arki)