ARKIFM NEWS

Kirab Bendera Di KSB, PP GP Ansor Himbau Jaga Persatuan

Sumbawa Barat. Radio Arki – Kirab bendera sang saka merah putih di seluruh penjuru Indonesia, termasuk yang digelar di Sumbawa Barat oleh Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor bersama Banser NU memberikan pesan himbauan dan mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa merawat persatuan dan menjaga perdamaian. Salah satunya dengan menjaga konsensus pancasila sebagai dasar Negara.

“Kami ingin menyamakan persepsi dengan pemuda di seluruh Indonesia bahwa, kita Indonesia dan kita ini satu. Kita ini hidup dan makan di Indonesia, jadi jangan sekali kali mencoba menolak konsensus pancasila, karena NKRI itu sudah final dan harga mati”, Ujar Zakariah Puato, Panitia Kirab GP ANSOR Zona Rote yang diwawancarai wartawan www.arkifm.com di Pendopo Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), kemarin (24/9).

Selain meminta untuk menjaga konsensus pancasila, di hadapan Wakil Bupati Sumbawa Barat dan unsur Muspida lainnya, Zakariah Puato juga menyampaikan agar jangan menjadikan agama sebagai alat kepentingan politik. Lebih lebih untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

“Soal agama jangan dipolitisasi. Karena fenomena saat ini, banyak yang menjadikan agama sebagai alat kepentingan politik pribadi. Hal tersebut dapat memecah belah sesama kita. Kita pengen agama itu menjadi inspirasi dunia untuk perdamaian”, Tambahnya.

Rombongan Kirab Bendera PP GP Ansor saat bersilaturrahmi dengan Wabup KSB dan unsur Muspida lainnya. (Sumber : Enk)

Iapun menegaskan bahwa, tidak ada misi politik dibalik kirab bendera yang diinisiasikan oleh GP Ansor bersama Banser tersebut. Gerakan tersebut lebih kepada kepedulian terhadap kondisi bangsa saaat ini. Karenanya, kirab bendera merah putih juga merupakan kirab rakyat. Karena dari kirab bendera ini juga memberikan pesan kepada rakyat agar senantiasa melawan isu isu yang dapat memecah belah, termasuk melawan informasi hoax.

“Tidak ada tendensi politik di dalamnya. Ini adalah kirab rakyat. Bagaimana kita mengajak rakyat melawan hoax, melawan isu sara. Kalaupun nanti di Jogja pada tanggal 26 September itu diterima presiden, maka kapasitasnya sebagai presiden”, Tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumabawa Barat, Fud Syaifuddin, ST usai menerima rombongan kirab bendera merah putih menyampaikan apresiasi kepada rombongan kirab bendera. Menurutnya, kegiatan GP Ansor bisa menjadi contoh anak anak muda Indonesia lainnya, dan lebih baik lagi apabila bisa diikuti oleh organisasi lainnya.

“Ini hal yang positif dan bisa menjadi contoh bagi anak anak muda di Indonesia untuk tetap mempertahankan NKRI. Dengan simbol bendera merah putih dari Sabang sampai Merauke itu menjadi bukti mereka tanpa batas terhadap NKRI. Selaku pemerintah daerah, saya memberikan apresiasi kepada GP Ansor, dan berharap bisa diikuti oleh organsiasi lain”, Ucap Wabup.

Wabup juga mengajak masyarakat Indonesia, khsususnya yang ada di Sumbawa Barat agar senantiasa menjaga dan merawat NKRI di tengah perbedaan yang ada saat ini. “Kita berbeda pemimpin, berbeda suku, berbeda agama boleh boleh saja, yang terpenting adalah NKRI harga mati”, Pungkas Wabup.

Untuk diketahui, Rombongan kirab bendera merah putih memulai startnya dari titik nol, yaitu di Pulau Rote. Titik nol terbagi dalam 5 zona yaitu Zona Rote, Zona Sabang, Zona Miangas, Zona Nunukan, dan Zona Merauke. Sementara untuk Zona Rote meliputi 3 wilayah provinsi, yaitu Provinsi NTT, Provinsi NTB dan Provinsi Bali. Kegiatan rombongan kirab benderapun beragam mulai dari pelepasan, tabayyun ke setiap media, serta silaturrahmi dan deklarasi bersama pemerintah dareah. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Penanganan Gempa NTB Dinilai Lamban, Kedatangan Jokowi Ditolak Mahasiswa

ArkiFM Friendly Radio

Kodim KSB Gelar Latihan Peningkatan Kapasitas Prajurit Hadapi Covid-19

ArkiFM Friendly Radio

Komisi I DPRD KSB Dorong Eksekutif Tekan Angka Pengangguran

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment