Sumbawa Barat. Radio Arki – Kondisi hutan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kerap disoroti berbagai kalangan pemerhati lingkungan, bahkan kondisi hutan diberbagai wilayah khususnya di Pulau Sumbawa disinyalir sebagai penyebab utama terjadinya bencana banjir bandang.
Atas dasar keprihatian tersebut, Babinsa Desa Nggelu Koramil 1608-03, Sape Serda Syahdan menggerakkan sejumlah warga untuk peduli dan melakukan kegiatan selamatkan hutan. Gerakan selamatkan hutan dengan penanaman pohonpun dilakukan dengan sejumlah warga di wilayah hutan tutupan Soo Oi Ngonco, Desa Nggelu Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, kemarin (23/12).
Sebanyak 1000 pohon yang ditanam Serda Syahdan bersama warga setempat dengan jenis pohon cakar langit, pohon mahoni dan pohon asam. Selain melibatkan warga, Serda Syahdan juga melibatkan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kecamatan Lambu.
Ditemui saat kegiatan, Danramil 1608-03/Sape Kapten Inf Junaid menyampaikan kegiatan penanaman pohon tersebut didasari oleh kondisi hutan tutupan Soo Oi Ngonco sudah kritis. Kondisi hutan tutupan sudah gundul akibat penebangan liar yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Melihat kondisi tersebut, anggota berinisiatif mengajak warga maupun KPH Kecamatan Lambu untuk melaksanakan gerakan penyelamatan hutan melalui reboisasi, dengan harapan pohonnya bisa tumbuh seiring dengan sudah masuknya musim penghujan,” Jelas Kapten Junaid.
Sementara itu, secara terpisah, Dandim 1608 Bima Letnan Kolonel Inf Bambang Kurnia Eka Putra, memberikan apresiasi kepada anggotanya yang ada di Koramil Sape yang jeli melihat permasalahan yang ada di Desa.
Diakuinya, kondisi hutan dibeberapa titik memang sudah memperihatinkan, sehingga harus segera diambil langkah-langkah preventif untuk menghindari bencana alam terutama longsor dan banjir.
“Kita berharap pohon-pohon yang sudah ditanam bisa tumbuh dan segar, mengingat sekarang sudah musim hujan sehingga bisa menghijaukan kembali hutan yang sudah gundul,” Tambahnya.
Selain itu, Akmil lulusan 99 tersebut mengajak dan menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat untuk secara bersama-sama berperan aktif menjaga dan melestarikan lingkungan terutama hutan untuk generasi berikutnya. “Mari menjaga hutan, untuk generasi kita dimasa mendatang,” Tukasnya. (M Arif. Radio Arki)