Sumbawa Barat. Radio Arki – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah, M.Sc mengatakan bahwa kegiatan kompas tambora challenge memberikan efek domino yang begitu besar dan positif untuk daerah NTB. Hal tersebut terlihat dengan memicunya geliat berbagai usaha, dan yang paling penting juga event tambora Challenge memberikan pesan motivasi kepada masyarakat NTB yang terkena gempa untuk bangkit dan pantang menyerah.
‘’Esensi dari lomba lari 320 KM ini adalah tidak mudah menyerah dan pantang putus asa. Pesan ini cukup kuat dan sampai kepada masyarakat kami. Buat orang NTB ini membuktikan sudah on the track dan pulih dari bencana. Selain itu, kegiatan ini mengundang eksternalitas positif bagi daerah NTB dan akomodasi hotel semakin menggeliat,” kata Zulkieflimansah saat diwawancarai media ini, sore tadi (1/5).
Iapun berharap, mudah mudahan di tahun depan kegiatan kompas tambora challenge diselenggarakan lebih besar dan meriah lagi. Untuk itu, pemerintah provinsi NTB selaku tuan rumah dan penyelenggara, akan menyiapkan segalanya jauh jauh hari agar lebih semarak lagi.
Baca lagi : http://arkifm.com/6036-gubernur-ntb-buka-event-kompas-tambora-challenge-lintas-sumbawa-320-km.html
Gubernur mengatakan bahwa, berbicara NTB maka orang akan lebih mengenal pulau Lombok saja, padahal di samping pulau Lombok ada pulau lain yang menawarkan suatu bentuk pemandangan yang berbeda. Oleh karenanya, berbagai event event nasional seperti yang diselenggarakan oleh Kompas di Pulau Sumbawa harus terus disupport penuh.
“Kami dari pemerintah daerah Provinsi NTB akan selalu mendukung penuh terselenggaranya event seperti ini, karena kompas telah meretas jalan baru,” kata Bang Zul, sapaan akrab gubernur NTB.
Disinggung soal partisipasi atlit local yang mengikuti Tambora Challenge, gubernur mengaku untuk melibatkan partisipasi atlit local NTB tentu tidak mudah, karena peserta harus punya pengalaman lari dengan jarak 100 KM.
“Untuk mengikuti lomba lari tambora challenge ada dasarnya, dan tidak muda memplot atlit local NTB. Namun kita terus mendorong adanya atlit local yang ikut dalam event ini tentunya yang susuai standard seleksi yang ditetapkan. NTB ini kan dikenal gundangnya atlit lari, kan jadinya lucu kalau kita tidak mengikuti event lari 320 KM ini,”tandas bang Zul. (Enk. Radio Arki)