Sumbawa Barat. Radio Arki – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah, M.Sc membuka event kompas tambora challenge dan melepas 56 peserta lari lintas sumbawa 320 K, di Desa Tambak Sari Kecamatan Poto Tano, sore tadi (1/5).
Peserta lari yang datang dari berbagai daerah dibagi menjadi dua kategori, pertama kategori individu yang lari dengan jarak tempuh 68 jam. Kedua, ketegori relay dengan waktu tempuh pelari selama 64 jam. Start dimulai dari Desa Tambak Sari Kecamatan Poto Tano dan akan finish di Doro Ncanga Kabupaten Dompu pada hari minggu (5/5).
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dalam sambutannya mengucapkan terimahkasih kepada Kompas yang terus menjadikan NTB sebagai salah satu tujuan diselenggarakannya kegiatan level nasional tersebut. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan Kompas Tambora Challenge bisa menjadi motivasi dan munculnya bibit bibit baru atlit lari jarak jauh yang berasal dari NTB.
“Mudah mudahan pelari hebat yang berpartisipasi di Tambora Challenge bisa menjadi motivasi bagi pelari asal NTB untuk ikut serta dalam event seperti ini,” kata Bang Zul, sapaan akrab gubernur NTB.
Baca lagi : http://arkifm.com/6040-kompas-tambora-challenge-mengundang-eksternalitas-positif-bagi-daerah-ntb.html
Senada dengan gubernur NTB, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST juga menyampaikan apresiasi kepada kompas selaku penyelenggara. Ia berharap, Kompas selaku salah satu barometer media kelas nasional juga turut mengeksplor berbagai eksotisme pariwisata di Sumbawa Barat.
“Sumbawa Barat memiliki segudang eksotisme pariwisata yang bisa bersaing di kelas dunia. Harapan kami kepada Kompas agar bisa mengeksplor hal yang lain di Sumbawa Barat selain menggelar event tambora challenge tiap tahunnya,” ucap Fud Syaifuddin dalam sambutannya.
Sementara itu, perwakilan pihak Harian Kompas, Adi Prinantyo dalam sambutannya mengatakan bahwa sebanyak 56 peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan lari jarak jauh bergengsi di tingkat Asia Tenggara tersebut. Pesertapun datang dari berbagai daerah, termasuk 9 peserta dari perwakilan Provinsi NTB.
“Event tahun ini merupakan event dengan peserta terbanyak sepanjang pelaksanaan di tahun ke 5 tersebut. Sementara untuk pesertanya, telah dipasang GPS untuk mendeteksi posisi peserta saat lari,” ucap Adi Prinantyo.
Iapun berharap di tahun ke 5 pelaksanaan lari 320 KM tersebut, ada atlit yang memecahkan rekor baru. (Enk. Radio Arki)