Sumbawa Barat. Radio Arki – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang KSB, Senin (27/2) siang tadi, mengadakan dialog Kebangsaan untuk meningkatkan Nilai-Nilai Nasionalisme di kalangan pelajar dan generasi pemuda. Dalam dialogue itu, ditegaskan bahwa semangat kebangsaan sejatinya harus bisa ditumbuhkan sejak dini, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.
Demikian diterangkan ketua HMI cabang KSB, Muhlisin, dalam sambutannya di depan peserta dialogue kebangsaan, Senin (27/2) siang tadi, di Hotel Andi Graha, Sumbawa Barat.
“bangsa kita saat ini tengah berada dalam pengaruh globalisasi. Dan kondisi ini membuat kita harus lebih kuat agar semangat kebangsaan kita tidak tergerus,” tegasnya.
Senada dengan Muhlisin, Ketua KAHMI Sumbawa Barat, Mustakim Patawari mengungkapkan, sejarah HMI tidak pernah lepas dari sejarah bangsa ini. Termasuk bagaimana meletakkan nilai keislaman dalam semangat juang kebangsaan. Bagi HMI semangat keislaman itu sudah tuntas diperdebatkan dalam masa perjuangan bangsa. Jadi apabila terdapat kekuatan yang cenderung mengancam kesatuan bangsa ini, maka harusnya HMI juga harus didepan melawan kekuatan tersebut.
“Islam sudah tuntas dipertentangkan dengan Pancasila. Kita ingin tetap menjadi bangsa yang kuat. Jadi semua kekuatan yang mengangkang kebangsaan harus dilawan.” Tegasnya.
Ada banyak peran yang bisa lakukan generasi bangsa untuk mempertahankan kesatuan bangsa. Lanjutnya, kontiribusi itu sejatinya juga harus mendapat respon positif dari pemerintah, termasuk pemerintah daerah.
“harusnya semua organisasi pemuda dan pelajar disupport. Dan ditumbuhkan semangat kritisnya. Jangan sampai justru pemerintah daerah mengekang jiwa kritis. dan apalagi tidak mendukung setiap kegiatan pemuda, pelajar dan mahasiswa.” Tukasnya.
Sementara itu, Asisten III Pemerintah Daerah KSB, Burhanuddin, mengapresiasi apa yang dilakukan HMI KSB dalam melihat kondisi bangsa saat ini. Dalam kondisi seperti sekarang, memang sangat dibutuhkan kontribusi nyata semua pihak. Sebut saja persoalan percepatan informasi dan tanpa batas yang mengakibatkan banyaknya berita hoax atau berita bhong dan tidak dipertanggungjawabkan.
“masing masing pihak harus menghindari hoax dan melawan hoax. Untuk itu HMI harus membangun kekuatan informasi yang kuat untuk membangun bangsa ini. Kedua, persoalan bangsa ini adalah pasar bebas,” ungkapnya, dalam giliran sambutannya.
Dalam kegiatan yang dihadiri Kasdim 1607/ Sumbawa, Mayor. Arm. Drs. Syaif’i, dan seratusan pelajar dan mahasiswa, Burhanuddin menjelaskan, dalam dunia pasar bebas saat ini dituntut adanya persaingan. Jadi generasi penerus bangsa indonesia, termasuk didalam pemuda Sumbawa Barat harus mampu mempesiapan diri untuk menjadi pemenang dalam pertarungan tersebut.
“kita harus mampu menjadi pioner perubahan. Jangan justru terbawa dan terpengaruhi oleh perubahan tersebut. maka sangat penting kegiatan dialogue seperti ini untuk memperkuat pemahaman generasi penerus tentang nasionalisasi dan memiliki daya saing ditengah arus globalisasi.” jelasnya.
“generasi penerus harus paham tentang 4 pilar kebangsaan. sehingga mampu melihat komponen perbedaan itu sebagai pemersatu kita di Indonesia.” Demikian, Burhanuddin.
Dalam dialogue kebangsaan yang digelar di Hotel Andi Graha, HMI KSB menghadirkan beberapa unsur sebagai pemateri, diantaranya adalah unsur Pemerintah Daerah KSB dari Kebangpoldagri (Edy Sofian Gole), Kodim 1607 Sumbawa (Mayor. Arm. Drs. Syaif’i), Dosen Undova (Johan Wahyudi), KAHMI KSB (Mustakim Patawari). (US/AB-ArkiRadio)