Sumbawa Barat. Radio Arki- Kepolisian resor Sumbawa Barat melalui Kasat Reskrim, I Putu Agus Indra Permana, S.Ik mengakui bahwa ada pengamanan mobil patroli Kepolisian Pamong Praja (Pol PP) Sumbawa Barat yang dirusak warga Labu Lalar. Terhadap persoalan tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan tentang fakta dilapangan.
“memang benar ada (mobil patroli PP) yang diamankan. Dan sejauh penyelidikan kami itu terjadi kesalahanpahaman antara pihak warga Labu Lalar dan Pol PP.” Terangnya, belum lama ini.
Kepolisian Pamong Praja (Pol PP) diketahui sedang melaksanakan tugas untuk penegakan Perda tentang Miras, pada Sabtu malam (26/2) lalu. Tetapi pada kesempatan itu anggota Pol PP diduga telah melakukan penganiayaan terhadap salah satu warga setempat. Dan sejauh ini, pihaknya masih terus mendalami dan telah langsung melakukan visum terhadap korban.
Ia mengaku, akan terus mengkaji fakta kejadian tersebut. Meskipun sejauh ini, fakta dan keterangan yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa, kajadian itu disebebakan karena factor kesalahpahaman.
“sudah dipertemukan kedua belah pihak. Tetapi kami tetap masih pelajari kasusnya,” akunya.
Sementara itu, Kasat Pol PP Sumbawa Barat, Agus Hadnan yang dikonfirmasi ditempat terpisah membenarkan bahwa, telah terjadi perusakan terhadap mobil patrol Pol PP yang tengah bertugas di Labu Lalar. Hal tersebut terjadi karena factor kesalahpahaman antar warga dan anggota Pol PP yang tengah bertugas melakukan penegakan terhadap dugaan penjualan Miras di wilayah setempat.
“itu terjadi karena factor kesalahpahaman, dan ada pihak yang sengaja memprovokasi sehingga menyebabkan kekacauan,”akunya.
Sebelumnya ada laporan masyarakat tentang adanya penjualan Miras di wilayah itu, Lanjut Agus. Setelah menerima laporan itu, maka pihaknya berkewajiban untuk langsung melakukan penelusuran. Sayangnya dalam melakukan penulusuran ada keselahanpahaman antara warga dan Pol PP yang tengah bertugas.
“ada laporan warga (Miras), jadi kami langsung telusuri. Tetapi sepertinya ada yang memprovokasi. Jadi ada sedikit kesalahpahaman.” Demikian, Agus. (US-ArkiRadio)