Mataram. Radio Arki – Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) kali ini menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga di Lombok, bertempat di Hotel Puri Syaron Lombok Barat (Lobar).
Rakernas tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Badan Pengurus LazisMu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hilman Latif, Kamis (5/12).
Hilman Latif mengatakan bahwa LazisMu, banyak menyabet sejumlah prestasi, diantaranya ialah meraih penghargaan sebagai badan amil zakat terbaik nasional, peningkatan penghimpunan terbaik nasional, lembaga amil zakat peduli ekonomi ummat terbaik nasional dan beberapa prestasi lainnya.
“Penghargaan yang didapat itu karena kepercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap lembaga kita, LazisMu,”ungkapnya.
Disisi lain, kata dia, ada sejumlah agenda yang sudah dipersiapkan khusus selama Rakernas kedepan, yakni pemetaan pembagian kerja LazisMu dibidang sosial kemasyarakatan dan penguatan sinergitas antar lembaga Muhammadiyah.
“LazisMu itu kira-kira dalam hal kebencanaan harus terlibat aktif. Juga soal sosial kemasyarakatan, itu sebagai bagian dari aplikasi dakwah Muhammadiyah. Termasuk problem pangan sebagai topik pembahasan kita,”ucapnya.
Selanjutnya beber Hilman, Lazismu akan selalu bersinergi dengan pemerintah dalam mencapai Suistanable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan. “LazisMu akan bermitra dengan pemerintah, hal itu sebagai wujud partisipasi kita dalam mendorong pencapaian SDGs,” cetusnya.
Lebih lanjut, Hilma Latif singgung terpilihnya Lombok sebagai tuan rumah Rakernas 2019. Karena dinilai, LazisMu banyak membantu masyarakat NTB, pascagempa Lombok dan Sumbawa 2018 silam. Beberapa yang dilakukan LazisMu ialah pembangunan ratusan rumah hunian sementara (Huntara), gedung pertemuan dan klinik jalan.
“Itulah saya kira NTB atau Lombok secara khusus menjadi istimewa serta didukung oleh faktor-faktor lain,”bebernya.
Sementara, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Dr. H. Arsayd Gani mengapresiasi dan sangat bangga atas kepercayaan LazisMu terhadap terselenggaranya Rakernas di NTB.
“Ini sebuah penghormatan dan kebanggaan bagi kita di NTB,” katanya. (M Arif. Radio Arki)