ARKIFM NEWS

Penghinaan Kepada Gubernur NTB Berpotensi Memicu Konflik SARA

“penghinaan terhadap Dr.TGH. Zainul Majdi yang notabene adalah Gubernur NTB dan dikenal sebagai ulama besar di NTB telah memunculkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk oleh Himpunan Mahasiswa Islam.”

Mataram. Radio Arki- Penghinaan terhadap Gubernur NTB oleh Steven HS yang terjadi pada tanggl 9 April 2017, di Bandara Udara Changi Singapura terus menuai respon dari berbagai pihak, termasuk pengurus Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Nusa Tenggara (Nusra), yang menilai bahwa tindakan yang dilakukan Steven sangat berpotensi memicu konflik SARA di Nusa Tenggara Barat.

Demikian diterangkan Ketua HMI Badko Nusra, Abdul Hafidz kepada www.arkifm.com, Jumat 14/4 malam tadi, via seluler.

Menurut Hafidz, Penghinaan terhadap Dr.TGH.Zainul Majdi (TGB) telah menyulut kemarahan mendalam warga NTB. Karena selain sebagai pimpinan daerah, TGB juga merupakan ulama yag dikenal sangat karismatik.jadi untuk menghindari konflik tersebut, maka harusnya pihak kepolisian bisa segera menangani kasus ini secepatnya.

“Sebelum persolan ini semakin pelik, kami harap aparat penegak hukum agar segera menyikapi persoalan ini. Kami sangat khawatir apabila muncul hal hal yang tidak diinginkan yang bisa menggangu etnis tertentu”,tegasnya.

Menyikapi persoalan tersebut, Hafidz yang merupakan ketua Umum badko HMI Nusra mengecam keras tindakan yang telah dilakukan Steven, dan mengungkapkan akan terus mengawal proses hokum yang saat ini tengah berproses.

“tidak bisa dilihat sepeleh. TGB adalah symbol kepemimpinan formil dan curtural, jadi besar potensi konflik apabila pihak penegak hokum terkesan lamban bertindak ingat!, konflik komunal atau konfil yang berbau SARA sangat sering terjadi di NTB. Jadi harus ada tindakan cepat.” Tegasnya.

“tentu banyak pihak yang tersakiti dan akan menimbulkan kegaduhan antar etnis. Bukan hanya akan direspon oleh warga NTB saja, tapi semua rakyat indonesia.” Imbuhnya.

Seperti dilansir oleh salah satu media nasional, Steven melontarkan penghinaan terhadap TGB dengan Sebutan “Dasar Indo, Dasar indonesia, Dasar Pribumi, “Tiko”. Rupanya arti dari kata “Tiko,” merupakan singkatan dari “Tikus Kotor” bahkan bisa memiliki arti “ti=babi,”dan ko=anjing”.

Penghinaan itu, dilontarkan Steven di Bandara Changi,Singapura. Sesampainya dibandara Soekarno Hatta, TGB berniat melaporkan Steven kerena ucapanya yang sangat merendahkan Pribumi. Akan tetapi, steven meminta tidak proses hukum. Pria keturan tionghoa itu dengan menuliskan pemintaan  maaf bermaterai.

“Dengan ini saya menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Bapak TGH Muhammad Zainul Majdi dan Istri Hj Erica Zainul Majdi Untuk tidak menempuh proses hukum serta memberikan sata ma’af atas kekhilafan saya menyebut kata-kata yang tidak pantas:Dasar Indo,Dasar Indonesia, Dasar Pribumi,,Tiko!”,  pada saat  terjadi kesalahan pemahaman  bersama-sama antri untuk check in di depan Counter Batik Air Bandar Udara Changi, Singapore pada hari Minggu tanggal 09 April 2017 sekitar pukul 14:30.waktu singapore,” tulis Steven.(Khairuddin. Radio Arki)

Related posts

Polres KSB Gelar Sosialisasi RKA KL DIPA 2020

ArkiFM Friendly Radio

Juleha, jawaban wisata kuliner halal di Bali

ArkiFM Friendly Radio

Kapolres KSB: Aksi GMSBMK Disertai Vandalisme, Kami Proses Hukum

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment