ARKIFM

Mahasiswa Unram Gelar Aksi Tuntut Penyelesaian Kasus Bidik Misi dan Indomaret

Mataram. Radio Arki – Puluhan Mahasiswa yang tergabung di aliansi mahasiswa peduli transparansi (Mapetra) Universitas Mataram (Unram) melakukan aksi demostrasi, tuntut kejelasan kasus transparasi pemotongan bidikmisi dan pembangunan retail modern (Indomart) di Unram, kemarin (20/2).

Puluhan mahasiswa itu melakukan aksinya disaat momentum kedatangan orang nomor dua, Wakil Presiden Republik Indonesia (RI). Kebetulan Wapres bertandang ke Unram memberi mata kuliah umum tentang “bahaya radikalisme”. Namun sayang, aksinya disambut buah tangan Satpam atau di Pukul mundur hingga babak belur.

Koordinator Lapangan (Korlap), Dwi Alan Ananami mengatakan bahwa, ia bersama rekan mahasiswa lainnya memilih demo saat kedatangan Wapres, kebetulan saja ini momentum semua petinggi Unram berkumpul disatu tempat, yakni di auditorium M. Yusuf Abu Bakar.

Sedari awal memang pihaknya sudah memperhitungkan itu sangat berat. Apalagi ini menyangkut kedatangan orang nomor dua di kampusnya. Tetapi bukan dalam hal ini pulahan mahasiswa tidak dalam rangka menolak kedatangan Wapres atau mendemonya.

Dia pertegas aksinya tadi adalah mendesak Rektor Unram untuk memberikan sanksi kepada oknum yang terlibat dalam pemotongan dana bidik misi. Diduga Setiap mahasiswa seharusnya menerima beasiswa Rp 4,2 juta per semester. Namun faktanya mahasiswa tidak menerima sebesar angka tersebut. Justru yang ada satu orang mahasiswa menerima Rp. 600 ribu per semesternya.

“Jadi yang kita minta itu soal kejelasan pemotongan beasiswa bidikmisi mahasiswa unram. Jadi miris sekali bagi penerima beasiswa hanya menerima Rp. 600 ribu per satu semester,” ungkap Dwi Alan Ananami, mahasiswa Fisipol Unram tersebut.

Sisi lain, massa aksi juga mempertanyakan keberadaan pembangunan Indomart Unram. Yang selama ini juga tiba-tiba ada di kampusnya, tidak pernah ada sosialisasi awal kepada para mahasiswa.

“Kita kaget, juga mendesak birokrasi kampus untuk segera memberikan transparasi dan sosialisasi tentang rencana pembangunan retail modern (Indomart),” sesalnya.

Selain itu, terlepas masalah bidikmisi dan indomart, dirinya meminta rektor untuk segera memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat dalam penggelapan dana KKN.

Sebagai informasi, sebelumnya masyarakat telah melaporkan dugaan pemotongan beasiswa bidik misi di Unram, NTB. Laporan itu disampaikan kepada Polres Mataram, belum lama ini.

Dari data yang himpun, penerima beasiswa bidikmisi sebanyak 1.565 orang mahasiswa. Namun yang bermasalah sekitar 95 orang. Laporan itu diterima ombudsman mengetahui adanya dugaan mal praktek tersebut, memeriksa rekening penerima dan mengklarifikasi pihak bank, yaitu Bank BRI dan BTN.

Namun, setelah usut demi usut keterangan dari pihak Polresta Mataram menindaklanjuti laporan tersebut. Hasil klarifikasi sejumlah pihak, penyalurannya sudah sesuai prosedur. Kenapa demikian, masalahnya hanya pada pergantian nama penerima, disebabkan beberapa alasan, diantaranya IPK penerima beasiswa bidikmisi turun dari standar dan tidak mengikuti kegiatan kampus. Karena itu, beasiswa beberapa mahasiswa dicabut. (MA. Radio Arki)

Related posts

Diskusi OJK, Bahas Hadapi Pandemi dengan Menggali Potensi Daerah

ArkiFM Friendly Radio

Diduga Gelapkan BPKB Mobil, Oknum Polisi di Periksa Polda NTB

ArkiFM Friendly Radio

Pencarian Hari Ketiga, Korban Akhirnya Ditemukan

Leave a Comment