Foto : Ilustrasi Bijih tembaga emas Onto
Sumbawa Barat. Radio Arki – PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) mengumumkan penemuan deposit bijih tembaga emas Onto di wilayah Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu yang nilainya mencapai Miliaran.
Penemuan ini merupakan potensi mineral kelas dunia yang sekaligus akan menjadikan PT. STM sebagai produsen tembaga terkemuka di Negara Indonesia.
Presiden Direktur PT. STM, Bede Evans, mengatakan, penemuan potensi sumber daya Onto menggambarkan nilai dan peluang yang dimiliki Proyek Hu’u.
“Saat ini Proyek Hu’u berada pada tahap eksplorasi, dan kami berharap dapat melanjutkan proyek ini dengan tujuan untuk membangun sebuah operasi penambangan kelas dunia di Indonesia,” ungkap Bede Evans, melalui Press realesenya belum lama ini.
Selain itu, lanjut Bede Evans, Perusahaan juga telah berhasil menyelesaikan negosiasi amandemen Kontrak Karya (KK) dengan Pemerintah Indonesia pada 7 Mei 2019. Hal tersebut sebagai dasar bagi perusahaan melanjutkan kegiatan eksplorasi untuk menentukan sumber daya dan cadangan mineral di wilayah KK PT. STM.
“Dengan amandemen KK ini, perusahaan berkomitmen untuk memastikan kelayakan teknis dan ekonomis dari operasi penambangan block cave Proyek Hu’u,” katanya.
Bede Evans memaparkan, STM adalah pemegang KK generasi ke tujuh untuk Proyek Hu’u di Kecamatan Hu’u, Kabupaten. Selain itu juga, merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80 persen), anak perusahaan yang 100 persen sahamnya milik Vale SA dan PT. Antam Tbk (20 persen).
STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam wilayah KK Proyek Hu’u sejak tahun 2010. Sedangkan deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013.
“Sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran (setara dengan 61.000m) telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral,” jelasnya.
Lanjut Bede Evans, berdasarkan perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total sumber daya mineral tertunjuk adalah sebesar 0,76 miliar ton (0,93 persen) tembaga dan 0,56 g/t emas serta total sumber daya mineral tereka sebesar 0,96 miliar ton (0,87 persen) tembaga dan 0,44 g/t emas. Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton (0,89 persen) tembaga dan 0,49 g/t emas.
“Selain sumber daya mineral tersebut, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6-1,7 miliar ton (0,2-0,7 persen) tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas. STM akan melanjutkan pemboran di dalam dan di sekitar wilayah deposit Onto untuk menentukan batas dan kemenerusan kedalaman dari mineralisasi. STM menyampaikan antusiasmenya dengan penemuan potensi sumber daya Onto ini,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama STM Bronto Sutopo, menegaskan kembali komitmen perusahaan dan para pemegang saham. Amandemen KK pada Tahun 2019 dan temuan sumber daya Onto memungkinkan Proyek Hu’u untuk terus dikembangkan.
“Kami percaya dengan adanya hubungan kerjasama yang erat bersama Pemerintah Indonesia. Hal ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi kelanjutan pengembangan Proyek Hu’u,” tandasnya. (Red. Radio Arki)