Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di masing masing Desa yang terdiri dari Perangkat Desa, Babinkamtibmas, Babinsa, Agen PDPGR dan Bidan Desa.
Pembentukan Satgas Covid-19 di Desa sesuai imbauan Bupati Sumbawa Barat, dimana Pemerintah Desa diminta segera membuat Satgas Covid-19 di masing masing Desa untuk mengantisipasi terjadinya penularan Virus Corona. Pembentukan Satgas juga sesuai Permendes no 8 tahun 2020, bahwa setiap Desa harus memiliki tim satgas.
“Untuk pembiayaan Satgas di Desa menggunakan Dana Desa. Bagi Desa yang APBDesnya sudah diketok, diarahkan untuk menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) minimal 10 Juta, karena setiap desa pasti memiliki anggaran BTTnya”, ujar Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Rizki Syahputra, S.IP kepada arkifm.com, belum lama ini.
Untuk Desa yang belum diketok APBDesnya, sambung Rizki, tinggal dianggarkan saja dengan menambah item tersebut. Sementara untuk besaran anggaran, Pemerintah hanya memberi batasan minimal 10 Juta, kalau batas maksimalnya tergantung kebutuhan Desa.
“Kebutuhan Desa kan beda beda, misalnya kebutuhan satgas di Poto Tano dan Satgas di Rarak Ronges, tentu berbeda dan disesuaikan dengan situasi dan letaknya. Hal tersebut disebut juga dalam Permendagri No 8 tahun 2020”, jelasnya.
Menurutnya, pembentukan Satgas Covid-19 di Desa sangatlah penting. Dengan adanya Satgas di Desa, maka akan memperkuat kerja tim Satgas Kabupaten dengan terus berkoordinasi. Termasuk melakukan pengawasan terhadap ODP dan orang dari wilayah terjangkit yang ada di masing-masing Desa.
“Satgas Desa akan lebih mengetahui, siapa saja yang keluar masuk dari desanya. Termasuk siapa penduduk asli dan siapa yang datang hanya sekedar berkunjung. Jadi sinergitas Satgas di Desa dan kabupaten, akan sangat efektif untuk mencegah penyebaran virus Corona”, jelasnya.
Selain itu, tugas lainnya Satgas Covid-19 di Desa, bisa juga memberi bantuan, misalnya tempat cuci tangan khusus lengkap dengan sabunnya di tempat ibadah. Hal tersebut mengingat, kegiatan sholat berjamaah di wilayah kita masih terus dilakukan .
“Termasuk juga melakukan penyemprotan disinfektan ke tempat yang banyak di kunjungi oleh masyarakat. Dan yang penting juga, mengawasi jangan sampai ada masyarakat yang membuat keramaian”, tukasnya. (Enk. Radio Arki)