Sumbawa Barat. Radio Arki – Bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Pariri, tahun 2020 di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dilaunching, di Kantor Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang, pagi tadi (8/6).
Turut hadir dalam kegiatan launching tersebut, diantaranya Bupati KSB, Ketua DPRD KSB, Sekda KSB, Kepala BNNK, Kasdim 1628 KSB, Wakapolres KSB, Kepala SKPD, Camat dan Lurah se KSB, serta perwakilan pemerintah bantuan JPS Pariri.
Sekda KSB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 KSB, H. Abdul Aziz, SH., MH mengatakan, bantuan JPS Pariri yang diluncurkan dengan menambah besaran bantuan yang telah diluncurkan sebelumnya.
“Ada program BPNT besarannya Rp. 200.000, ditambah Rp. 400.000 oleh Pemda KSB, sehingga menjadi Rp. 600.000. JPS Gemilang bantuan Pemprov NTB senilai Rp.250.000, ditambah Rp. 350.000 oleh Pemda KSB sehingga nilainya menjadi Rp. 600.000. Sementara untuk keluarga rentan nilainya Rp.600.000. BPNT sebanyak 4.915 yang diintervensi oleh Pemda, JPS Gemilang sebesar 2.535 KK dan keluarga rentan miskin KSB sebanyak 2.887,” bebernya.
Abdul Aziz menegaskan bahwa, JPS Pariri harus segera direalisasikan dengan segera. Dirinya juga telah berkordinasi dengan penegak hukum, agar tidak terjadi double penerima dan tidak terjadi masalah dikemudian hari.
“Dinas sosial telah bekerja selama satu bulan penuh dengan Camat, Kepala Desa, Lurah dalam melakukan verifikasi, validasi dan pemadanan data penerima jaringan pengaman sosial JPS Pariri KSB. Kita berharap bisa kita realisasikan segera,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM mengatakan, bahwa kegiatan launching bantuan JPS Pariri penting diketahui oleh masyarkat, supaya tidak ada lagi yang berpendapat di luar kenapa bantuannya sedikit.
“Semua bantuan itu sama-sama dari uang negara, jadi harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Bila ada yang tidak mendapatkan bantuan, maka diberikan melalui JPS Pariri secara utuh sebanyak 600 ribu,” kata Bupati.
Bagi masyarakat yang tidak terdata, maka akan ada bantuan yang dibiayai dari dana Desa untuk 10.000 sasaran penerima selama tiga bulan sebanyak 300 ribu perbulan.
“Jadi tidak ada kata terlambat, semua pasti kita bantu,” tambah Bupati.
Bupati berharap, ditengah pandemi Covid-19, mudah-mudahan dampak sosial ekonomi dengan diintervensi oleh Pemerintah pusat, Provinsi, daerah dan Desa bisa sedikit meringankan masyarakat.
“Dengan bantuan dari pusat hingga desa, kita berharap gairah perekonomian masyarakat akibat dampak Covid-19 semakin membaik,” tukasnya. (Enk. Radio Arki)