ARKIFM NEWS

Paslon Tunggal Firin Fud Ditetapkan KPU

Foto: Ketua KPU KSB, Denny Saputra, S.Pd saat menyampaikan sambutannya. (Ist)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa Barat menetapkan pasangan calon Bupati atas nama Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM dan calon Wakil Bupati atas nama Fud Syaifuddin, ST sebagai peserta dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat tahun 2020. Pengumuman penetapan peserta pemilu disampaikan oleh komisioner KPU dihadapan sejumlah unsur Forkopimda KSB, Bawaslu dan partai politik, di Aula Hotel Grand Royal, Rabu (23/9).


Ketua KPU KSB, Denny Saputra, S.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa satu Pasangan Calon (Paslon) dalam kontestasi pesta demokrasi merupakan sesuatu yang sah dan diatur dalam perundang undangan. Meski konstitusional, kepesertaan paslon tunggal di NTB merupakan sesuatu hal yang baru dan KSB menjadi kabupaten pertama yang pilkadanya di ikuti paslon tunggal.

“Kami yakin bahwa pasangan calon tunggal atau satu pasangan calon merupakan hal yang baru. Dengan suatu hal yang baru itulah, menjadikan tantangan tersendiri bagi penyelenggara dalam mensukseskan pemilu,” ungkapnya.

Suksesnya Pilkada, kata Denny, tentu merupakan kerjasama dan dukungan dari semua pihak. Oleh karenanya, Denny berharap Bawaslu dan partai politik untuk sama sama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat tentang berdemokrasi tentang satu pasangan calon. 

“Kami berharap semua komponen, baik itu pemerintah, parpol atau siapapun itu untuk sama sama mensukseskan penyelenggaran pesta demokrasi dengan senantiasa memberikan pendidikan kepada pemilih,” ucapnya.

Diakhir sambutannya, Denny menegaskan kepada semua pihak dalam pelaksanaan semua tahapan Pilkada, agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Senada dengan Ketua KPU KSB, Sekda KSB, Abdul Asis SH.,MH juga menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam semua proses penyelenggaraan, baik itu di tingkap Kabupaten maupun di tingkat desa.

“Kepada semua pihak, parpol pendukung dan tim pemenangan, tetap kedepankan protokol kesehatan. Bagi penyelenggara juga demikian, protokol kesehatan harus disiapkan dengan semakin serius,” terang Sekda.
 
Sekda juga menjelaskan perbedaan antara pilkada saat ini dengan yang sebelumnya. Karena pandemi Covid-19 terus merajalela, maka banyak wacana muncul untuk penundaan Pilkada. Meski demikian, ada juga yang meminta lanjutkan.

“Ditunda pasti akan ada konsekuensinya. Termasuk legitimasi terhadap pimpinan ini, termasuk juga dalam mengambil kebijakan. Kecuali yang menjabat itu sekda hari ini,” ucap Sekda, disambut tawa tamu undangan. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Menag RI Resmikan IAHN Gde Pudja Mataram

ArkiFM Friendly Radio

Dunia Internasional Belajar Sanitasi Aman di KSB

ArkiFM Friendly Radio

“Pancasila Tidak Sempurna, Tapi Ideologi Lainnya Jauh Lebih Buruk”

ArkiFM Friendly Radio