Foto: Kabid Pemberdayaan Ekonomi Desa, Trisman, ST., MP. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD), terus mendorong BUMDes yang ada di 57 Desa di Sumbawa Barat menuju BUMDes maju. Dimana setiap tahunnya akan ada 1 kecamatan, 1 BUMDes yang akan menjadi role modelnya. Dengan keberadaan pendamping BUMDes saat ini, harapan tersebut menjadi target yang dimungkinkan bisa tercapai, karena akan ada pendampingan dengan pola pendekatan dan target target tertentu.
“Saat ini BUMDes berkembang baru 40% dan 60% bumdes dasar. Insyaallah dengan memaksimalkan pendampingan oleh pendamping BUMDes, akan ada BUMDES maju dengan target target tertentu, dan pola pendekatan yang akan melibatkan akademisi, termasuk rekan rekan pers”, ujar Kabid Pemberdayaan Ekonomi Desa, Trisman, ST., MP kepada arkifm.com, Rabu (25/11).
Trisman membeberkan, beberapa indikator sehingga BUMDes masuk kualifiasi sebagai BUMDes maju. Pertama dilihat dari kelembagaannya, baik dari SK pembentukan, Musdes pembentukan, Perdes pernyataan modal, AD/ART, hingga akta notarisnya. “Ini yang sedang dirapikan sama pendamping dan faktanya sedang berjalan. Insyaallah Jum’at nanti kami akan dapat progress lagi”, ucapnya.
Selain kelembagaannya harus bagus, BUMDes maju juga dilihat dari varian unit usaha. Artinya tidak melulu satu unit usaha yang dikembangkan, tapi unit lain juga harus dilirik. Termasuk juga BUMDes maju itu dilihat dari adanya Pendapatan Asli Desa (PADes). “PADesnya harus ada. Bukan bicara berapa, tapi berbicara ada dan berkelanjutan. Sehingga modal yang disertakan ini tetap dan ini yang kemudian diputar untuk kebutuhan desa”, jelasnya.
Ia mengungkapkan, harapan besar dikemudian hari akan ada role model pengembangan BUMDes yang disesuaikan dengan periodesasi kepemimpinan KSB. “Kami ingin nantinya ada master plan pengembangan BUMDes 2021-2026, sehingga hitungan pertahun 8 BUMDes ada yang maju. Jika kita konsisten dengan master plan ini, maka desa akan berdaya ekonomi kedepannya”, terangnya.
Trisman menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan kajian ilmiah terkait perkembangan profil ekonomi desa sebagai basis data menuju BUMDes maju. Hasilnya, dari 57 desa, banyak potensi yang bisa dikaji, selain potensi pertaniannya. “Jika ingin maju, Bumdes juga harus menyiapkan sebuah system ABPDesnya lewat BUMDes. Seperti belanjanya lewat BUMDes dan pengadaan barang jasa lewat BUMDes. Sebenarnya bisa demikian, tinggal managemen dari kades selaku pemimpin lokal yang menjadi tolak ukur yang paling penting di BUMDes. BUMDes secara ex officio ada ketuanya, tapi kades secara de jure dan de faktonya wajib menjadi dewan pengawas. Artinya kalau BUMDes ingin maju, kadesnya harus support full”, tandasnya.
Ia berharap, BUMDes bisa menjadi harapan harapan desa kedepan. Karena bagaimanapunjuga, jika infrastruktur sudah selesai, jalar irigasi sungai dan sawah sudah selesai, jalan lingkungan sudah selesai, dan semua sudah terpenuhi, maka saatnya APBDes diarahkan ke penguatan ekonomi desa. (Enk. Radio Arki)