Foto: Kepala Bidang Cipta Karya, Burhanuddin Harahap. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat melulai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Permukiman membangun jaringan air bersih di 7 wilayah yang masih kekuranggan air bersih. Pembangunan jaringan tersebut, dalam rangka misi menuntaskan masalah air bersih di Sumbawa Barat.
“Tahun ini kita memasang jaringan air bersih di 7 wilayah, yaitu Desa Tuananga, Desa Talonang Baru, Desa Tatar, Desa Sekongkang Bawah, Desa Goa Dusun Jelenga, Desa Seteluk Tengah Dusun Pemongo, Desa Senayan dan Desa Moteng. Sementara sumber air yang di gunakan adalah sumur bor, tempat penampungan, sampai jaringan saluran rumah masyarakat”, ujar Kadis PUPRP melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Burhanuddin Harahap kepada arkifm.com, Jum’at (27/11).
Dijelaskan, untuk progres sampai saat ini, 6 desa selain Desa moteng, semua air sudah mengalir sampai kerumah warga. Sedangkan untuk Desa moteng, masih dalam tahap pembangunan, karena ada kesalahan teknis sehingga sedikit terlambat.
“Untuk Desa Moteng, insyaallah dipertengahan Desember airnya sudah mengalir sampai rumah warga”, tambahnya.
Burhanuddin juga menjelaskan pembangunan jaringan ke rumah masyarakat, belum bisa terpasang semuannya. Meski demikian, komitmen untuk dituntaskan pemasangan saluran rumah ke sumua rumah warga. Bahkan untuk tahun 2021 DPUPRP sudah menganggarkan 8,2 Milyar untuk 12 desa dalam penuntasan air bersih.
“Untuk tahun depan, akan lebih banyak untuk sambungan rumah, karena rata rata semua desa sudah memiliki sumber air. Hanya tinggal beberapa saja yang belum. Untuk desa yang sudah ada sumber airnya, kita bantu dengan pemasangan jaringan air bersih saluran rumah di 12 desa, yakni Desa Seloto, Desa Seran, Desa Air Suning, Desa Manatar, Desa Kiantar, Desa Batu Putih, Deasa Malu, Deasa Sapugara, Deasa Klanir, Deasa Banjar, Desa Goa, dan Desa Benete”, bebernya.
Untuk target KSB tuntas jaringan air bersih, ditargetkan tahun 2024. Jadi yang akan dipasang tinggal pemasangan saluran rumah. Apalagi dengan adanya bendungan Bintang Bano, ditambah lagi adanya jaringan tranmisi dari BWS, termasuk pembangunan unit produksinya. Sehingga di tahun 2022, Sumber Air bakunya sudah bisa diambil, untuk kebutuhan air bersih. (Enk. Radio Arki)