Foto: Kabid Kelembagaan Masyarakat Sosial Budaya dan Pemberdayaan Gotong Royong, Ahlul Afwan, S.Pi. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) rencananya akan kembali digelar tahun 2021. Kegiatan BBGRM sempat terhenti di tahun 2020, lantaran merebaknya pandemic covid-19. Meski belum diketahui kapan berakhirnya pandemic yang masih menjadi konsen pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangannya tersebut, kegiatan BBGRM tetap dimungkinkan untuk digelar tahun 2021.
“Tahun ini karena covid, kegiatan tidak dilaksanakan. Mudah mudahan jika kondisi lebih stabil dan tidak ada halangan lagi. Inyaallah bisa kita laksanakan tahun 2021”, ujar Kepala DPMD KSB, Drs. Mulyadi melalui Kabid Kelembagaan Masyarakat Sosial Budaya dan Pemberdayaan Gotong Royong, Ahlul Afwan, S.Pi kepada arkifm.com, Minggu (6/12).
Dijelaskan, kegiatan BBGRM merupakan kegiatan yang direncanakan setiap tahunnya untuk dilaksanakan sejak dicanangkan 2019 lalu. Dimana kegiatan BBGRM diharapkan mampu melejut semangat nilai-nilai kegotongroyongan, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan kemitraan antara masyarakat dan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, serta meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab.
“Termasuk juga mensukseskan penuntasan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang menjadi salah satu program andalan Pemda KSB”, jelas Afwan.
Upaya meningkatkan semangat gotong royong juga, kata Afwan, diharapkan mampu menjadi cara yang efektif dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan covid-19. “Jadi budaya gotong royong juga berperan besar dalam melakukan langkah langkah antisipasi penyebaran covid-19, yang kita tidak tahu sampai kapan akhirnya. Termasuk kompak secara bersama sama menerapkan protocol kesehatan”, terang Afwan.
Menyadari betapa pentingnya pelaksanaan BBGRM, DPMD terus mendorong agar kegiatan tersebut bisa terlaksana di tahun 2021. “Inyaallah di Seratus hari pertama kepemimpinan baru kita laksanakan, namun tetap kita mengacu pada jadwal dari kementerian. Untuk pembukaan dan penutupannya direncanakan terpusat di satu titik. Dengan catatan, pelaksanaan BBGRM nantinya tetap mempedomani protocol kesehatan”, tandasnya. (Enk. Radio Arki)