Foto: Lokasi Perendaman Batuan PT.BRL yang menggunakan bahan kimia berbahaya. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Gelombang protes penolakan atas dibukanya tambang baru di Jorok Liang Desa Seloto, Kecamatan Taliwang memasuki babak baru. Warga Desa Seloto bahkan berencana melakukan aksi demonstrasi besar besaran, sebagai bentuk pernyataan sikap menolak aktifitas perendaman batuan untuk mengambil mineral berharga yang berpotensi merusak ekosistem Danau Lebo.
“Besok (Kamis, red) kita akan demonstrasi. Dan kami sudah lakukan konsolidasi dengan masyarakat, terkait agenda aksi penolakan tambang sistem perendaman tersebut,” ujar Koordinator gerakan masyarkaat Desa Seloto selamatkan Danau Lebo, Adeni Muhadi Saputra, kepada arkifm.com Rabu (9/6).
Adeni mengungkapkan, langkah demonstrasi yang akan melibatkan ratusan warga Desa Seloto tersebut dilakukan, setelah warga tidak mendapatkan titik terang melalui beberapa mediasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan hingga bertemu Ketua DPRD KSB.
“Ini seolah olah dibiarkan. Kami menduga kuat aktifitas ilegal ini menjadi bagian dari lingkar kekuasaan. Dan pastinya kami tidak akan biarkan ini terjadi, karena akan mengancam keselamatan lingkungan masyarakat Desa Seloto dan sekitarnya,” tegas Pria yang telah lama berkecimpung di Geologi tersebut.
Sebelumnya, perwakilan warga Desa Seloto, yakni Hendra Gunawan, Adeni Muhadi Saputra dan perwakilan IKPM Seloto mendatangi kantor DPRD KSB, Kamis (27/5). Kedatangan perwakilan warga Seloto tersebut, sebagai bentuk permintaan Ketua DPRD atas surat permohonan hearing yang dilayangkan oleh warga Seloto beberapa waktu lalu.
Namun, permintaan warga untuk hearing yang difasilitasi oleh DPRD KSB bersama institusi terkait seperti DLH, KPH, DPMPTSP, PT. BRL selaku perusahaan pengelolah, hingga pemilik lahan tidak bisa dikabulkan. Ketua DPRD KSB, Kaharuddin Umar berdalih tidak mengetahui aktifitas tambang tersebut.
“Kalau kita hearing juga tidak pas, karena ini adalah proyek ilegal. Kalau ilegal kayak gini, tidak perlu hearing melainkan laporkan ke polisi. Tapi perlu juga diperhatikan pertimbangan pertimbangan lainnya, jangan sampai terjadi gesekan di masyarakat,” tandas Politisi PDIP tersebut. (Red)