Foto: peresmian pompa hidram.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Kodam IX Udayana menggandeng PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), menginisiasi bantuan pompa hidram bagi masyarakat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebanyak tiga buah pompa dipasang di tiga desa, salah satunya di Desa Tatar, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Pompa hidram dengan empat saluran pipa ini dapat menyalurkan air bersih dari sumber mata air Sungai Brang Puna untuk lebih dari 850 warga Desa Tatar.
Acara syukuran dan peresmian pompa hidram ini, diselenggarakan pada Jumat (7/1) dan dihadiri oleh perwakilan Kodam IX/Udayana, Pemda KSB, AMMAN, dan perangkat Desa Tatar.
Dandim 1628 SB Letkol Czi. Sunardi ST mengatakan, bahwa bantuan pompa hidram ini merupakan kegiatan non-program dari Kodam IX/Udayana untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Hingga saat ini, Kodam IX/Udayana telah menginisasi pembangunan lebih dari 200 pompa hidram yang tersebar di berbagai wilayah pedesaan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan bersama AMMAN, sehingga secara bersama-sama kita dapat melihat langsung manfaat yang didapatkan masyarakat dengan terbangunnya fasilitas ini. Semoga fasilitas ini bisa dijaga bersama-sama, sehingga dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama,” ujar Sunardi.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Head of External Relations AMMAN, Susanto Lim, mengatakan bahwa bantuan pompa hidram ini merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan warisan terbaik bagi masyarakat.
“Sebagai perusahaan tambang dengan wilayah operasional di KSB, kami terus berupaya untuk melakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat yang berada di wilayah lingkar tambang,” katanya.
Kerjasama dengan Kodam IX/Udayana dalam pembangunan, serta donasi Pompa Hidram ini, kata Susanto, merupakan upaya perusahaan dalam mengatasi permasalahan dasar masyarakat, yaitu kekurangan air bersih di pedesaan terutama ketika musim kemarau.
“Ini adalah salah satu upaya perusahaan mengatasi kekurangan air bersih, apalagis aat musim kemarau tiba,” tukasnya.
Seperti diketahui, Pompa hidram dinilai sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menanggulangi permasalahan kekurangan air bersih di wilayah pedesaan.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga hidrolik aliran air di mata air sungai Brang Puna. Air tersebut kemudian dipompa ke tempat yang lebih tinggi melalui bak transit untuk disalurkan melalui pipa sejauh 2,6 km guna ditampung dalam bak penampungan.
Air yang tertampung dalam bak penampungan kemudian disalurkan ke titik-titik keran di sekitar rumah warga. Pompa hidram dapat bekerja tanpa menggunakan bahan bakar maupun tambahan energi dari luar, sehingga dapat beroperasi hingga 24 jam/hari serta mudah untuk dipelihara. (*)