ARKIFM NEWS

Setahun Terapkan BLUD, Begini Dampak Bagi RSUD Asy-Syifa’

Foto: RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat.

Sumbawa Barat. Radio Arki – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat, telah lebih setahun menerapkan Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Dengan penerapan BLUD, pihak RSUD mendapatkan berbagai kemudahan dalam peningkatan pelayanan di RSUD.

“Dari sisi operasional kita bisa lebih maksimal. Meski belum memenuhi operasional secara penuh, namun jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, bisa dikatakan kita bisa lebih baik,” ujar Direktur RSUD Asy-Syifa, dr. Charlof Sitompul kepada arkifm, Selasa (8/3).

Penerapan BLUD dengan fleksibilitas anggaran, kata dr. Charlof juga berdampak pada bertambahnya dokter spesialis, serta menambah beberapa sarana prasarana penunjang layanan. Termasuk yang paling terasa yaitu, saat serangan covid varian delta 2021 lalu, dimana kebutuhan oksigen, APD dan obat obatan bisa disiapkan dengan cepat dan terukur.

“Dengan pengelolaan anggaran yang fleksibel, kita bisa mengalihkan untuk pemenuhan kebutuhan covid itu dengan segera, sehingga tidak pernah sampai adanya kekosongan, seperti kasus di beberapa Rumah Sakit lain,” jelasnya.

Dari sisi pembiayaan Jasa Pelayanan (japel), sambung dr. Charlof, sudah cukup optimal, bahkan bisa langsung dibayarkan ketika ada uang masuk. Insentif dokter spesialis juga sudah bisa langsung diberikan sejak tahun lalu.

“Dari segi pendapatan, tahun 2021 kita tutup di angka 31 Miliar. Jumlah itu meningkat drastis, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 22 Miliar,” ungkapnya.

Meski jumlah pendapatan meningkat, dr. Charlof mengakui bahwa kebutuhan operasional masih belum ter-back up secara penuh. Kebutuhan operasional Rumah Sakit sampai gaji tenaga medis, berada diangka 50 miliar. Dengan demikian, otomatis Rumah Sakit masih belum mandiri secara penuh dan masih membutuhkan support dari Pemda.

“Ini langkah awal, untuk setahun penerapan BLUD sudah banyak yang bisa kita benahi. Kedepan kita optimis, Rumah Sakit bisa mandiri secara penuh. Tentu semuanya bertahap dan ada prosesnya,” tukasnya.

Disinggung mengenai adanya kerusakan di sejumlah ruangan, yang membuat pelayanan dialihkan ke ruangan lain. Dr. Charlof mengaku mendapatkan support anggaran dari Pemda 1,4 Miliar dan melalui dana DAK Kemenkes sebesar Rp 1,2 miliar untuk renovasi RSUD di tahun ini. (Enk. Radio Arki)

Related posts

KSB Kesulitan Penuhi Kuota Pengiriman Ternak ke Luar Daerah

ArkiFM Friendly Radio

Hasil Pemeriksaan Kesehatan Firin Fud Diserahkan ke KPU KSB

ArkiFM Friendly Radio

KPU Sumbawa Barat Upayakan Adanya TPS Loksus di Lokasi Tambang

ArkiFM Friendly Radio