“Bendungan Generong Di Desa Mujahidin adalah aset pemerintah Provinsi NTB. Ada banyak potensi yang bisa dikelolah, sehingga potensi itu bisa menjadi alternatif wisata lokal atau rekreasi keluarga.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Kegiatan Halal Bihalal Biasa dilakukan secara formil di ruangan tertutup, dengan model seminar dan sejenisnya. Berbeda dengan pemuda desa Mujahidin yang menggelar kegiatan itu dengan konsep di alam lepas Dan membawa Tema “Dendang Dayung Generong”. Tema yang persis sama dengan tempat kegiatan itu dilaksanakan, yaitu di area dataran bendungan Generong atau bendungan Kalimantong I. Momentum itu juga dijadikan sebagai ajang kreatif untuk menyampaikan sejumlah harapan kepada sejumlah stackholder yang hadir, tentang potensi bendungan yang idealnya dapat dijadikan sebagai alternatif wisata lokal.
Dalam kegiatan yang digelar pada Ahad (16/07) siang tersebut, Ketua Panitia Malikurrahman, SH, menyinggung bahwa, kegiatan Halal Bihalal akan terus dilaksanakan pada setiap tahun yang akan datang. Tetapi dengan kondisi bendungan yang jauh lebih baik dari sekarang.
“coba bapak ibu melihat kiri kanan atau sekitar kita. Insyallah pada kesempatan lain untuk Halal Bihalal atau kegiatan lainnya akan sering dilaksanakan di sini (generong). Tetapi, tentu dengan suasana yang lebih nyaman. Nanti sudah akan perahu atau kano di perairan terjun bendungan, dan sudah akan barugak di sekitar kita.” Ujar Malikurahman, menggunakan bahasa majas untuk menyinggung beberapa keperluan untuk mengelolah bendungan Generong.
“mohon sekiranya pemerintah daerah bisa memfasilitasi agar kami bisa menjadikan bendungan Generong sebagai alternatif wisata lokal. Ada banyak potensi disini, terutama kondisi alam yang sangat bersahabat dan menyejukkan.” Imbuhnya.
Bendungan Generong merupakan salah satu bendungan di wilayah kecamatan Brang Ene, dimana irigasinya diperuntukkan buat hamparan sawah sampai wilayah kecamatan Taliwang. Selain untuk irigasi, bendungan Generong dimanfaatkan untuk beberapa keperluan sehari-hari, baik itu untuk sekedar memancing ikan di cekungan air terjung bendungan, ataupun rekreasi masyarakat lokal.
Di wilayah yang masih menjadi aset provinsi tersebut (Bendungan Generong.red), juga terdapat lapangan seluas 1,5 hektare lebih yang dijadikan sebagai Bumi Perkemahan. Dan hal ini juga yang menjadikan identitas utama bagi kecamatan Brang Ene untuk bisa menjadi “Kecamatan Pramuka”.
“disini juga ada Bumi Perkemahan. Alhamdulillah ada banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan. Jadi kami harap, ini bisa menjadi daya tarik agar bendungan Generong menjadi alternatif wisata.” Harapnya, didepan sejumlah pemangku kepentingan yang hadir, diantaranya Camat, tokoh mayarakat dan DPD KNPI Sumbawa Barat.
Seolah gayung bersambut, sambutan yang bermuatan harapan untuk bisa memanfaatkan bendungan Generong oleh warga setempat, disambut langsung oleh DPD KNPI Sumbawa Barat. Dalam sambutannya, ketua DPD KNPI Sumbawa Barat menyatakan kesanggupan untuk membantu warga pemuda desa Mujahidin dalam memanfaatkan bendungan tersebut untuk keperluan lain, selain untuk keperluan pertanian.
“KNPI siap membantu!. Silahkan petakan potensi, kami akan berikan sarana dan prasarana. Mohon maaf kami bukan ingin mendahului dinas terkait, tetapi kami hanya ingin membantu dan memapresiasi harapan pemuda mujahidin untuk bisa mengelola bendungan Generong.” Tegasnya.
Untuk langkah awal, lanjutnya, DPD KNPI Sumbawa Barat sudah menyiapkan beberapa ban bekas mobil besar agar bisa menjadikan bendungan ini sebagai alternatif spot arung jeram. Selain itu lokasi tersebut, akan ditanami lebih banyak pohon untuk menambah keasrian dan kesejukan. Sementara itu, untuk memanfaatkan cekungan ibarat kolam yang terbentuk dari air terjun bendungan, pihaknya juga akan menyiapkan bibit ikan untuk disebar di lokasi tersebut.
“Mungkin tidak banyak yang bisa kami perbuat. Spirit kami adalah KNPI ingin terus berkarya dan berbuat. Dan yang paling penting adalah kami ingin menghargai setiap ide pemuda untuk memajukan daerahnya.” Demikian, Trisman. (Unang Silatang. Radio Arki)