Foto: Sekda Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah dalam konferensi pers beberawa waktu lalu.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa Barat, diminta memasifkan sosialisasi soal rekrutmen tenaga kerja, untuk kebutuhan konstruksi smelter.
“Kelemahan kita adalah menyebarluaskan informasi. Akses informasi kadang terbatas. Untuk itu rekan-rekan agent para kades, camat, lurah pastikan tersebar dengan baik apa yang menjadi informasi ini kepada masyarakat luas,” kata Sekda Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, dalam forum YASINAN, Kamis (4/8).
Untuk mendukung sosialisasi, kata Amar, sebelumnya pernah disampaikan bahwa ada aplikasi SIPKANTI. Untuk itu, diperlukan sebaran informasi tentang Aplikasi tersebut melalui media sosial, baliho, termasuk tata caranya dibuat pengantar. Lewat informasi digital nantinya, dibuatkan tutorial penggunaannya supaya semua bisa mengakses.
“Penyebarluasan infomasi ini adalah tugas kita bersama. Jangan sampai peluang terbuang percuma, hanya gara-gara tidak ada informasi. Nanti akan ada unit pengaduan, baik online maupun offline disiapkan oleh Dinas Nakertrans KSB”, tandas Amar.
Dengan massifnya sosisasi, lanjut Amar, akan memudahkan sajian informasi kepada masyarakat. Apalagi smelter yang di mulai bulan Oktober untuk ground breaking, direncanakan selesai pertengahan 2024. Ada kemungkinan dipercepat, dan ada kemungkinan tenaga kerja di tambah.
“Sebanyak 2.000 tenaga kerja yang menjadi kebutuhan nantinya terdapat sebanyak 1.200 untuk lokal, dan 800 untuk interlokal. Untuk yang 800 interlokal, pemerintah tetap mengusahakan tetap menyerap tenaga kerja lokal jika skill yang dibutuhkan ada pada masyarakat lokal,” terang Amar.
Dengan beroperasinya smelter, sambung Amar, maka secara otomatis ada industry turunannya, misalnya pabrik pupuk, pembuatan kabel, semen, dan lain – lain. Logikanya tidak mungkin smelter beroperasi kalau industry turunanya belum siap.
“Maka dari itu kita kejar juga industry turunan ini segera berkonstruksi. Ini juga menjadi peluang bagi tenaga kerja kita dari Sumbawa Barat. Dalam dua tahun ke depan akan terjadi penyerapapan tenaga kerja yang signifikan. Akan membuka peluang kerja bagi pengangguran terbuka maupun terselubung,” tukasnya.
Seperti telah diumumkan sebelumnya bahwa, kebutuhan konstruksi Smelter kedepannya akan dibutuhkan sebanyak 1.200 tenaga kerja. Pada pertengahan 2022 sampai dengan tahun 2023, prosesnya akan dilakukan secara bertahap, hingga tahun 2024 Smelter sudah mulai prosesing pengolahan konsentrat di Kecamatan maluk. (Enk. Radio Arki)