ARKIFM NEWS

BRIDA KSB Gelar Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah Menuju IGA

Foto: Sekda KSB, Kepala BRIDA NTB dan Kepala BRIDA KSB saat pose bersama.

Sumbawa Barat. Radio Arki –Badan Riset dan Inovasi (BRIDA) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar kegiatan Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah menuju Inovatif Government Award (IGA), di Hanipati Resto Jumat (05/08).

Kepala BRIDA KSB, Agus, S.Pd dalam laporannya mengatakan, tujuan pelaksanaan sosialisasi indeks inovasi daerah melibatkan perwakilan SKPD, Camat, dan Lurah yaitu, untuk memahami semua hal tentang tentang inovasi, sehingga dapat dilakukan penyamaan persepsi.

“Jadi kita hadirkan Kepala BRIDA Provinsi ini, agar dapat berbagi ilmu, resep, strategi, untuk terus mendorong agar Sumbawa Barat mendapatkan peringkat terinovatif. Termasuk juga tentunya harapan agar terciptanya kinerja yang inovatif di pemerintahan,” terang Agus.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, ST.,M.Si menekankan agar BRIDA harus fokus pada cover daerah.

Foto: Kepala BRIDA KSB, Agus, S.Pd saat menyampaikan laporannya

“Yang membawa citra baik daerah ini adalah cover. Kadang kala kita sepertinya merasa sudah sempurna dalam memberikan pelayanan, tetapi ketika ada dari lembaga atau dari kementerian menilai indikator kinerja kita, ternyata kita mendapatkan penilaian yang tidak sesuai,” terang Amar, sapaan akrab Sekda.

Dirinya menambahkan, pelayanan pemerintahan sebenarnya sudah bagus, namun terkadang dalam kondisi tertentu lalai. Termasuk dalam hal penyusunan inovasi, dimana SKPD masing masing sudah memiliki inovasi, namun SOP, SK dan payung hukumnya tidak dibuat.

“Itu harus diperhatikan. Karena percuma kalau kita usulkan banyak inovasi, tetapi tidak dinilai karena tidak masuk skor, dan justru akan menjadi faktor penngurang. Kedepan, saya beraharap kita lebih fokus dari hulu sampai hilir. Pahami juga bagaimana indicator kategori inovasi,” terang Amar.

Sisi lainnya, Amar juga mendorong agar SKPD terus menyempurnakan layanan kepada masyarakat, salah satu strateginya yaitu dengan berinovasi. Inovasi harus bisa meningkatkan mutu pelayanan, bukan malah sebaliknya yang justru menyulitkan masyarakat.

“Seperti aplikasi SIPKANTI yang dibuat Disnakertrans misalnya. Jangan sampai aplikasi yang dibuat tersebut, justru tidak memberikan solusi terhadap mereka yang tidak mengerti aplikasi tersebut. Oleh karenanya, ukur dengan baik sasarannya apa, layanannya apa,m kriteria job seperti apa, beserta yang berkaitan lainnya,” ujar Amar.

Senada dengan Sekda, Kepala BRIDA NTB, H. Wirawan Ahmad, MT juga mendorong agar inovasi di KSB ada pembaharuan. Diterangkannya bahwa, indicator inovasi harus dielaborasi secara rinci. Dengan demikian maka, nilainya akan meningkat.

“Seperti yang disampaikan sebelumnya, Inovasi penting juga diperkuat dengan SK Bupati atau Petaturan Bupati terhadap semua inovasi yang dibuat,” jelas Wirawan.

Wirawan juga mengapresiasi struktur lembaga Litbang yang setingkat bidang di Bappeda, dimana sekarang sudah menjadi Badan tersendiri yaitu Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida). Hal lain yang bagus dari KSB yaitu diberikannya penghargaan kepada inovator yang diperlombakan di masing – masing SKPD. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Pasrah! Pengedar Narkoba Asal Lalar Liang Ini Menyerahkan Diri

ArkiFM Friendly Radio

Sekda Minta Pemdes Transparan dalam Mengelolah Dana Desa

ArkiFM Friendly Radio

Program Kartu Bariri Dan Pariri Belum Mempengaruhi Penurunan Kemiskinan?

ArkiFM Friendly Radio