Taliwang. Radio Arki- Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Seloto, Rabu (21/9) pagi tadi Di aula Desa Seloto, menggelar musyawarah desa perencanaan untuk tahun anggaran 2023. Dalam kesempatan itu warga mengharapkan program yang lebih produktif, dalam kaitan peningkatan kualitas hidup dan juga pengembangan ekonomi masyarakat setempat, seperti pasar desa ataupun program permodalan untuk usaha kecil.
“saya usulkan kita adakan pasar desa, karena akses kita ke Taliwang itu jauh. Dan itu juga menghidupkan ekonomi desa,” usul M., Saleh Nur atau yang akrab disapa Bajing, dalam kesempatan menanggapi arahan kebijakan program desa untuk tahun 2023 mendatang.
“setidaknya pada saat mendesak di bulan puasa, ataupun sehari-hari kita tidak perlu pergi ke Taliwang hanya untuk berbelanja kebutuhan dapur.” Tukasnya.
Menanggapi tersebut, Ketua BPD Seloto, Hendra Gunawan mengungkapkan, untuk mengadakan pasar desa kita membutuhkan anggaran yang cukup besar. Tetapi sangat mungkin jika pasar desa juga dapat diusulkan dari sumber lain, seperti APBD atau APBN.
“memang butuh kerja keras untuk mengadakan sarana ini (pasar), tetapi jika masyarakat kompak, maka tidak ada yang mustahil. Meskipun kita dapat mengusulkan ini dari sumber lain.” Tegasnya.
Sebelumnya, kepala desa Seloto, Jalaluddin dalam sambutannya mengatakan, musyawarah desa (musdes) merupakan bagian dari kewajiban desa dalam menyusun program pembangunan. Maka ketelibatan masyarakat menjadi sangat penting. Karena sebelum melakukan penyusunan program oleh tim penyusun yang akan dibentuk nantinya, masukan atau usulan masyarakat adalah bagian dari kewajiban.
“apapun program kita, harus didasari melalui musyawarah desa,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris camat Taliwang, Hasdar Jafar yang hadir dalam kesempatan tersebut juga menegaskan, program pemberdayaan dan pembangunan untuk tahun anggaran 2023 akan bisa lebih produktif. Karena dalam beberapa tahun terakhir, pembiayaan desa banyak terserap ke penanganan dan pencegahan covid19.
“karena covid 19 sudah mulai meredah. Insyaallah program program pembangunan bisa lebih normal dilakukan, seperti infrastruktur dan termasuk juga pemberdayaan.” terangnya.
Seperti diketahui, Musyawarah Desa (musdes) perencanaan adalah tahapan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa. Dalam kesempatan tersebut, pemerintah desa Seloto melibatkan semua pihak, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, pendidik, dan termasuk juga unsur lain yaitu Tenaga pendamping profesional dari kementerian desa, untuk memastikan bahwa program yang termuat dalam dokumen APBDes telah sesuai ketentuan aturan dan kebutuhan masyarakat setempat. (Radio Arki. Iwenk)