Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), memberikan edukasi mengenai stunting kepada aparat kewilayah di Aula Kodim 1628, Selasa (8/11).
Kepala DP2KBP3A KSB, H. Tuwuh mengapresiasi terlaksananya kegiatan Kodim dalam rangka memberikan pengetahuan terkait stunting kepada aparat TNI di Sumbawa Barat. Menurutnya, stunting pada anak harus menjadi perhatian bersama untuk diwaspadai, guna memastika nutrisi terpenuhi.
“Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi daya tahan tubuh hingga perkembangan otak,ā jelas H. Tuwuh.
Selain mengetahui penanganannya jelas H.Tuwuh, penting juga mengetahui penyebab stunting itu sendiri. Dijelaskan, bahwa stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan. Belum lagi terbatasnya layanan kesehatan selama masa kehamilan dan setelah melahirkan menjadi faktor penyebab,ā jelasnya.
Intervensi yang dilakukan pemerintah sambung dia, dikelompokan menjadi intervensi sensitif dan intervensi spesifik. Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh Puskesmas dan Posyandu. Intervensi gizi sensitif dilakukan oleh sektor lain di luar kesehatan yang terkait dengan upaya penanggulangan stunting.
“Intervensi spesifik juga dikelompokan berdasarkan sasaran program, seperti ibu hamil dan menyusui. Sementara intervensi sensitif dilakukan melalui program kegiatan penyediaan akses air bersih, penyediaan akses terhadap sanitasi salah satunya melalui program STBM, fortifikasi bahan pangan, KB dan lain sebagainya,” katanya.
Sebelumnya, Kasdim 1628, Mayor Inf Dahlan menyampaikan terimakasih kepada Kadis DP2KBP3A KSB atas kesediaan hadir sebagai narasumber dalam kegiatan pembekalan pengetahuan stunting.
“Terima kasih atas kesediaannnya berbagi pengetahuan Pak Kadis, dengan harapan apa yang disampaikan dapat dijadikan bekal bagi aparat TNI dalam melaksanakan tugas, khususnya membantu mencegah dan mengurangi kasus stunting di Sumbawa Barat,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)