Mataram. Radio Arki – Satu tahun kepemimpinan Zul-Rohmi menjadi sorotan banyak pihak. Beragam masukan dan kritik dilontarkan dalam forum diskusi publik yang digelar Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram.
Kritikan terhadap Zul-Rohmi datang dari Aktivis ProDem, Wahidjan. Soal kemiskinan di sektor agraria. Menurutnya, masyarakat bergantung pada sektor agraria, namun justru kontras dengan lahan produktif di NTB yang kian menyempit.
“NTB banyak menggantung diri di sektor agraria, (tapi) kemiskinan terjadi di sektor agraria. Tanah produktif semakin menyempit, maka dibutuhkan strategi dari pemangku kebijakan,” katanya.
Wahidjan mengatakan, situasi semakin memperburuk saat 80 persen pengelolaan sumber daya alam dikelola pemerintah provinsi. Imbasnya, sektor agraria justru dikuasai kelompok tertentu, sehingga berdampak pada masyarakat yang menggantungkan hidup di sana.
“Situasi memburuk saat kebijakan provinsi 2019 hampir 80 persen pengelolaan SDA kewenangan gubernur, tidak lagi kabupaten yang memiliki kewenangan perizinan,” ujarnya.
Wahidjan berharap pada forum tersebut menjadi bahan masukan bagi Zul-Rohmi, terlebih lagi dengan hadirnya staf khusus gubernur, agar dapat memberikan catatan soal polemik agraria pada gubernur. (M Arif. Radio Arki)