Foto: Model penerapan Budikdamber
Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Desa Tepas, Kecamatan Brang Rea, terus berkomitmen meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakatnya. Salah satu program yang saat ini dijajaki adalah, program Budidaya Ikan Dalam Ember atau disingkat dengan Budikdamber.
“Setelah kami membuat Ketahanan Pangan Center (KPC) sebagai bentuk implementasi dari program ketahanan pangan nabati, kami juga menjajaki Budikdamber sebagai bentuk implementasi dari program hewani,” kata Kepala Desa Tepas, Hendra Kusuma, ST, kepada arkifm.com, beberapa waktu lalu.
Berbeda dengan KPC yang sudah berjalan dengan hidroponiknya, untuk Budikdamber sendiri masih sebatas rencana atau konsep awal. “Masih kita buat konsepnya. Insyaallah jika tidak ada kendala, kami berikhtiar realisasi di tahun depan,” ujar pria yang pernah dipercayakan sebagai narasumber Anugerah Inovasi Daerah tersebut.
Hendra menyadari, merealisasikan program baru tentu ada tantangannya. Apalagi Budikdamber belum begitu familiar di tengah tengah masyarakat.
“Banyak yang belum mengetahui sistem Budikdamber, padahal itu termasuk program nasional dan sukses di beberapa tempat. Sistem inilah yang kemudian kita adopsi, sebagai salah satu ikhtiar dalam meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) Desa Tepas yang kini masih berstatus berkembang,” jelas dia.
Untuk implementasi Budikdamber kedepan, rencananya akan dipusatkan di lokasi KPC. Budikdamber akan diintegrasikan dengan ketahanan pangan. Karena sistem kerja dari Budikdamber adalah membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember atau sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran).
“Jadi kita beri contoh dulu ke masyarakat, sembari kita jadikan media sosialisasi. Karena kedepan, kita berharap hal tersebut bisa diterapkan di masing masing Dusun, bahkan jika dimungkinkan, akan dikembangkan dengan skala rumah tangga,” tandas Hendra.
Diketahui, Budikdamber merupakan teknik yang menggabungkan sistem budidaya tanaman sayuran dan budidaya ikan dalam satu tempat, sebagai upaya untuk menunjang ketahanan pangan. Budidaya ikan dalam ember dapat menghemat karena tidak memerlukan listrik, tidak memerlukan banyak air dan suplai oksigen maupun sirkulasi air kolam. Pembuatan budikdamber tergolong cukup mudah dan sederhana. (Enk. Radio Arki)