Sumbawa Barat. Radio Arki – Salah satu faktor penyumbangan angka stunting di Sumbawa Barat adalah migrasi. Migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju ke wilayah tujuan dengan niatan menetap.
Hal itu diutarakan oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST dalam kegiatan rembuk stunting, di Aula Hanipati Resto, Kamis (24/11).
Wabup tidak merincikan berapa porsentase angka stunting dari adanya migrasi. Ia hanya memaparkan jumlah rumah tidak layak huni pendatang yang kini menetap di Sumbawa Barat.
“Rumah yang tidak layak huni para pendatang berada diatas 500 rumah. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kesehatan,” jelas pria yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting itu.
Terkait hal tersebut, Wabup mendorong Forum rembuk bisa melahirkan MoU lintas Kabupaten, terkait bagaimana membuat aturan main yang jelas tentang migrasi penduduk ke KSB.
Selain itu, wabup juga berharap keberadaan CSR PT. Amman Mineral yang beroperasi di Batu Hijau Sumbawa Barat bisa memaksimalkan ikhtiar penurunan angka stunting.
“Dengan keberadaan PT. Amman Mineral, kita berharap penanganan Stunting bisa tuntas segera. Saya optimis bukan saja 4 persen ditahun 2024, bahkan 1 persen, tetapi dengan catatan ini kita lakukan secara bersama-sama. Ayo kita duduk bersama,kita terbuka”, tandas Wabup Fud Syaifuddin. (Enk. Radio Arki)