Di tengah kota-kota yang perkasa…
Di dalam gemerlapan lampu-lampu panca warna…
Di bawah kangkangan gedung-gedung megah…
Di sinilah nasib kami menengadah..
Di negeri orang, kami mencari nafkah…
Suara langit bergemuruh membisik pada telinga,kepada jiwa -jiwa yang tengah berjuang melawan duka nestapa…..
Inilah kami pekerja migran indonesia..
Kami terpaksa ke negeri seberang untuk mengurangi pengaguran,menambah devisa negara namun tak mengurangi derita….
Banyak hal yang menimpa kami…
Kami tak digaji..
Kami dijadikan objek sexsual dan kekerasan…
Kami dipekerjakan tidak sesuai kontrak…
Kami dijadikan budak..
Sungguh derita kian membeludak….
Tak mampu kami melawan hanya sekedar berusaha mengeluarkan teriakan
Dengan suara yang terlampau pelan untuk didengar
Wahai para pemangku kebijakan
Pemilik aturan dan ketentuan…
Lihatlah kami disini,Rakyatmu..
Menengada dinegeri orang
Kami tersiksa,kami terzolimi
Tak peduli raga bermandikan piluh….
Hanya demi perut terisi penuh…
Wahai para pemimpin kami..
Janganlah kau biarkan kami terzolimi..
Buktikan janji2mu kepada rakyat seperti kami.
Buka matamu ulurkan tanganmu,dan rangkul kami.
Bebaskan kami dari kezoliman duniawi
Puisi persembahan untuk solidaritas Perempuan Sumbawa. Karya Nurul Khairunnisa, S.IP