Penulis: Asna Laelati
Sumbawa Barat. Radio Arki – Di tengah pemandangan indah Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, mahasiswa Universitas Mataram (Unram) dan Universitas Cordova Indonesia tengah menciptakan perubahan yang menarik. Sabtu, 20 Juli 2024, mereka menggelar sosialisasi tentang inovasi olahan rumput laut yang menyentuh hati dan pikiran masyarakat setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang potensi tersembunyi dari Ulva Lactuca, jenis rumput laut yang selama ini dianggap sebagai hama. Ulva Lactuca, yang sering disebut lumut, biasanya hanya dibuang oleh petani rumput laut karena mengganggu pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottoni yang lebih bernilai.
Sebagai salah satu spesies alga hijau, Ulva Lactuca sebenarnya memiliki banyak manfaat. Ia kaya akan protein dan karbohidrat, menjadikannya bahan yang bernutrisi dan potensial untuk diolah. Melihat potensi yang terabaikan ini, mahasiswa KKN Unram datang dengan solusi inovatif: tempeyek dari Ulva Lactuca.
Ide ini bukan hanya menjawab permasalahan limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Tempeyek ini tidak hanya memiliki nilai jual, tetapi juga manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan pengolahan yang tepat, Ulva Lactuca dapat diubah menjadi produk yang bergizi dan bernilai ekonomis.
Sosialisasi ini diadakan di kantor desa, dan respon dari masyarakat sangat positif. Ibu-ibu di desa, yang selama ini membuang Ulva Lactuca, antusias mencoba resep tempeyek baru ini. Salah satu ibu bahkan mengungkapkan rasa penyesalan, karena membuang lumut ini berkarung-karung setiap kali panen, tanpa mengetahui cara mengolah produk seperti ini.
Ini adalah contoh cemerlang dari bagaimana inovasi dapat mengubah masalah menjadi peluang. Dengan semangat dan kreativitas, mahasiswa KKN Unram dan Universitas Cordova Indonesia tidak hanya mengajarkan cara baru mengolah rumput laut, tetapi juga memberikan dorongan bagi masyarakat untuk melihat potensi tersembunyi di sekitar mereka. (Admin02RadioArki)
