“Pulihan warga asal Keluruhan Menala berbondong-bondong bertamu ke kantor kelurahan di malam hari. Namun kedatangan warga bukan untuk mengurus kepentingan adminstrasi kependudukan, melainkan melaporkan Tim Peliuk yang dinilai kebijakannya tidak adail.”
Taliwang.Radio Arki—Puluhan warga masyarkat di Kelurahan Menala Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat pada Kamis (27/7) malam hari tadi, berbondong-bondong mendatangi kantor kelurahan setempat. Kedatangannya yang secara mendadak itu merupakan bentuk perotes terhadap kinerja tim peliuk.
Salah seorang warga yang ditemui Radio Arki di lokasi, Deni Indra (37) menegaskan bahwa, mereka mengaku geram dengan tindak tanduk tim peliuk PDPGR wilayah setempat. Betapa tidak, ketidakadilan sangat terasa, dimana bantuan pemerintah bagi warga yang tidak mampu tidak tepat sasaran, dan sangat tendensius.
Selain itu, keberadaan tim peliuk desa juga dinilai tidak transparan dalam pengerjaan proyek pembangunan yang diperuntukan bagi warga masyarakat, karena dalam pendataan hingga pelaksanaannya tidak pernah melibatkan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Kepala Lingkungan tidak dilibatkan.
“Dengan begitu kami menduga ada monopoli kibijakan untuk kepentingan kelompok tertentu. Sebab setiap bantuan yang datang, penerimanya selalu yang itu-itu saja. Padalah masih banyak warga yang layak menrima bantuan,” cetusnya yang disambut teriakan warga lainnya
Menurut Deker—sapaan akrab Deni Indra, ketidak adilan ini jelas-jelas mengakibatkan kesenjangan social di tengah-tengah masyarakat. Juga dapat terjadinya kecemburuan social, dan jika dibiarkan, maka persoalan ini berpotensi terjadinya konflik horizontal antar warga masyarakat setempat.
“Jelas-jelas ini sangat merugikan sekali, apabila sampai terjadinya konflik berkepanjangan,” keluhnya
Maka dari itu, ia meminta pemerintah kelurahan setempat untuk merespon cepat setiap kondisi yang terjadi. Agar tidak berkepanjangan dan merugikan warga tertentu.
“Kami datang menuntut keadilan, dan kami minta agar pemerintah turun kelapangan. Jangan hanya duduk manis di kursi empuk dan ruangan ber-Ac menunggu laporan yang tidak sesuai.” kecamnya
Pada kesempatan itu, Lurah Menala, Suryadi, SAp berjanji akan mengakomodir tuntutan warga tersebut. Sebelumnya telah berulangkali telah memperingatkan tim peliuk agar melibatkan RT dan Kepala Lingkungan beserta warga setempat untuk musyawarah mufakat dalam pendataan dan pelaksanaannya.
“Diberbagai kesempatan dalam rapat jauh hari sebelumnya, saya telah memperingatkan tim peliuk untuk berlaku transparan. Dan atas tuntutan ini, saya berjanji akan mengkomunikasikannya dengan Bupati.”terangnya.
Selain mendatangi kantor kelurahan setempat, puluhan warga tersebut sebelumnya melakukan aksi protes dengan memasang spanduk di beberapa titik kelurahan setempat. Bahkan ditengah-tengah aksi warga tersebut, sempat terjadi kericuhan atau adu mulut di luar kantor antara warga yang protes dan ditengarai dengan oknum tim peliuk. Namun beruntung dapat tertangani langsung oleh petugas kepolisian Resort Sumbawa Barat yang melakukan penjagaan. (Moerdini.Radio Arki)