Foto: Sekjend Kementerian ESDM, Rida Mulyana.
Jakarta. Radio Arki – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana menyampaikan bahwa investasi PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dalam kondisi baik baik saja.
“Sejauh ini, AMMAN ya Aman Aman saja,” Kata Rida saat menerima audiensi warga Sumbawa Barat yang tergabung dalam Forum Gerakan Peduli Investasi (FGPI) dan 10 perwakilan Kepala Desa Lingkar Tambang (Kecamatan Jereweh, Maluk, Sekongkang), di Aula pertemuan Kementerian ESDM, Jumat (20/1/2023).
Ia menyambut baik kedatangan masyarakat Sumbawa Barat di Kementerian ESDM. Menurutnya, segala bentuk informasi terkait aktifitas perusahaan tambang menjadi suatu hal yang selalu dibutuhkan dalam rangka menjaga iklim investasi.
Kementerian ESDM, kata dia, telah menerima infomasi terkait PT. AMMAN. Dalam informasi dan analisa pihaknya, ditegaskan bahwa tidak ada masalah di perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia itu.
“Apapun kejadian disana (Sumbawa Barat), tidak mempengaruhi apapun. Apalagi bicara isu menutup tambang seperti yang diangkat di media. Menutup tambang itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena ada kriteria dan tahapan tahapannya,” tegas dia.
Ia menjelaskan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM berjalan lurus sesuai regulasi yang ada. Begitupula dengan investasi yang ada, tentunya juga dikawal sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
“Jadi kita (pemerintah) pasti taat regulasi. Kalau persoalan tutup tambang, sekali lagi saya tegaskan, jangankan ditutup dipikirkan saja tidak,” jelas dia.
Sebelumnya, Humas FGPI, Leo Supardinata mengungkapkan, bahwa semangat audiensi dengan Kementerian ESDM berangkat dari kegelisahan masyarakat yang tergabung dalam FGPI dan perwakilan masyarakat lingkar tambang, terkait isu investasi yang terus bergulir di Sumbawa Barat.
“Kita ingin mempertegas terkait berbagai isu liar yang beredar. Setelah kita kroscek, ternyata semuanya baik baik saja. Jadi, aneh saja kalau ada yang menyebutkan ada masalah besar terkait perusahaan tambang di Sumbawa Barat,” ungkap dia.
Menanggapi gejolak di masyarakat, Leo berharap agar masyarakat menanggapinya dengan bijaksana. Karena menjaga kondusifitas daerah, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.
“Mari kita jaga daerah kita agar selalu ramah investasi. Jangan karena persoalan yang belum tentu kebernarannya, membuat kita terpecah belah. kalaupun ada masalah, kita komunikasikan dan minta untuk segera diperbaiki,” tandas dia.
Sementara itu, mewakili Kepala Desa di Lingkar Tambang, Kepala Desa Beru Kecamatan Jereweh, Joehari Effendi, menegaskan bahwa menjaga investasi AMMAN di Sumbawa Barat adalah suatu hal yang harus dilakukan, karena berbanding lurus dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Andaikan kami tidak mendapatkan ruang untuk bersilaturrahmi di Kementerian ESDM, maka kami 10 Kepala Desa di lingkar tambang akan melakukan aksi mendukung investasi, karena informasi yang diberikan oleh kelompok masyarakat yang menyuarakan isu liar menutup tambang, merupakan bentuk agitasi negatif bagi masyarakat kami,” kata dia.
Ia juga menegaskan, Kepala Desa di lingkar tambang akan selalu mendukung keberadaan investasi selaku desa yang berada pada ring satu wilayah pertambangan. Ketika ada yang mengusik apalagi ingin menutup, maka Pemerintah Desa di lingkar tambang akan mengambil sikap.
“Ini aspirasi masyarakat kami. Untuk itu, kami siap mengawal dan menjaga investasi. Kami juga siap memberi masukan kepada pihak perusahaan, jika dalam pelaksanaan program pemberdayaan ada yang kurang maksimal kedepannya,” tandas Joehari. (Enk. Radio Arki)